Wukong Dijebak Oleh Dewa Langit | Alur Cerita Film
Table of contents
- Keberanian untuk membuktikan siapa diri kita, bahkan ketika semua orang meragukan kita, adalah kunci untuk mengatasi setiap rintangan.
- Percaya pada diri sendiri adalah kunci untuk membebaskan diri dari belenggu yang tak terlihat.
- Keberanian untuk melawan rintangan dan melindungi yang kita cintai adalah kekuatan sejati, bahkan tanpa sihir.
- Kekuatan sejati bukan hanya tentang gelar, tapi tentang apa yang ada di dalam diri kita.
- Kesombongan bisa menghancurkan, karena kita semua diciptakan dari tanah yang sama.
Keberanian untuk membuktikan siapa diri kita, bahkan ketika semua orang meragukan kita, adalah kunci untuk mengatasi setiap rintangan.
Hai, selamat datang di channel alur cerita film sinema zirikat. Kali ini, Mimin akan membawakan alur cerita dari film yang berjudul The Great Sage, yang rilis pada tahun 2020. Film ini menceritakan tentang petualangan Wukong di saat dia diusir oleh gurunya. Film ini dibintangi oleh Patricio, Antonio Liang, Chilu, dan Suyan. Langsung saja kita masuk ke dalam alur cerita film The Great Sage. / Hi, welcome to the Sinema Zirikat film storyline channel. This time, Mimin will present the storyline of a film titled The Great Sage, which was released in 2020. This film tells the story of Wukong's adventure when he was expelled by his master. The film stars Patricio, Antonio Liang, Chilu, and Suyan. Let's dive right into the storyline of the film The Great Sage.
Seperti yang sudah diketahui, Sun Wukong adalah raja kera yang diutus mencari kitab suci ke barat bersama Biguong. Pada suatu hari, Wukong diusir oleh gurunya karena membunuh beberapa orang yang dia anggap siluman. Wukong berusaha meyakinkan gurunya bahwa mereka benar-benar siluman, namun Biguong tidak percaya dan akhirnya menyuruh Wukong untuk pergi. / As already known, Sun Wukong is the monkey king who was sent to the west to seek the holy scriptures along with Biguong. One day, Wukong was expelled by his master for killing several people whom he considered to be demons. Wukong tried to convince his master that they were truly demons, but Biguong did not believe him and eventually told Wukong to leave.
Di tempat lain, seorang Dewa pendamping Buddha yang bernama Huangmei merasa iri kepada Biksuong yang mendapat tugas pergi ke barat untuk mengambil kitab suci. Karena Huangmei sendiri hanya ditugaskan untuk menjaga penjara surga, akhirnya ia bersama asistennya, Shili, menciptakan makhluk dari tanah liat untuk menggantikan Wukong mengambil kitab suci. Huangmei mengambil tanah di gunung Huako untuk membentuk tulang-tulang makhluk itu. Ia juga mengambil darah dan daging dari ribuan siluman untuk membentuk darah dan daging makhluk tersebut. Namun, untuk menjadi Wukong, sang raja kera, makhluk itu harus mempunyai jantung batu yang hanya dimiliki oleh Wukong. Mereka harus mencari cara untuk merebut jantung batu itu, karena jantung batu itu hanya bisa dikeluarkan oleh Wukong sendiri. / Elsewhere, a Buddha's companion deity named Huangmei felt jealous of Biksuong, who was assigned to go to the west to retrieve the holy scriptures. Since Huangmei was only tasked with guarding the prison of heaven, he and his assistant, Shili, created a creature from clay to replace Wukong in retrieving the scriptures. Huangmei took soil from Mount Huako to form the creature's bones. He also took blood and flesh from thousands of demons to form the creature's blood and flesh. However, to become Wukong, the monkey king, the creature had to have a stone heart which was only possessed by Wukong. They had to find a way to get the stone heart, as it could only be extracted by Wukong himself.
Sementara itu, Wukong berniat kembali pulang ke rumahnya, yaitu gunung Huakuo. Namun, di tengah jalan, dia diserang oleh sosok siluman yang terbuat dari lumpur. Wukong melawan dengan Toya Sakti miliknya dan akhirnya mengalahkan siluman itu dengan menghancurkan sebuah tebing untuk menidihnya. Tiba-tiba, sosok patung Buddha muncul, dan Wukong pun bingung karena dia tidak melakukan kesalahan. Patung Buddha itu lalu menindih Wukong dengan tangan raksasanya. Ternyata, serangan barusan adalah rencana Huangmei untuk memasukkan Wukong ke dalam penjara surga. / Meanwhile, Wukong intended to return to his home, Mount Huakuo. However, on the way, he was attacked by a demon figure made of mud. Wukong fought back with his Toya Sakti and eventually defeated the demon by destroying a cliff to crush it. Suddenly, a Buddha statue appeared, and Wukong was confused because he hadn't done anything wrong. The Buddha statue then pressed Wukong down with its gigantic hand. It turned out that the attack was part of Huangmei's plan to imprison Wukong in the prison of heaven.
Wukong pun bingung karena dia tidak bersalah. Dia mengatakan bahwa dia adalah sang Keras Sakti, Raja Kera dari gunung Huakuo. Namun, Shili pura-pura tidak percaya dan berkata bahwa Wukong yang asli sedang pergi ke barat untuk mengambil kitab suci. Dia menuduh kera yang ada di hadapannya ini sebagai siluman kera biasa yang mengaku-ngaku sebagai Wukong. Di saat Wukong akan mengeluarkan kekuatan sihirnya, dia tidak bisa, karena ternyata dia memakai gelang sihir yang membuatnya tidak bisa menggunakan kekuatan sihir. Para pengawal pun menahan Wukong dengan tongkat listrik. / Wukong was confused as he was innocent. He stated that he was the Great Sage, the Monkey King from Mount Huakuo. However, Shili pretended not to believe him and said that the real Wukong was away going west to get the holy scriptures. He accused the monkey in front of him of being an ordinary demon monkey pretending to be Wukong. When Wukong tried to use his magical powers, he couldn't because he was wearing a magic bracelet that prevented him from using his powers. The guards then restrained Wukong with electric rods.
Huangmei kemudian mengakui Wukong dan berkata bahwa Wukong yang asli memiliki Toya Sakti dan kekuatan sihir. Huangmei menyuruh kera itu untuk tidak mengaku-ngaku. Wukong yang marah bermaksud ingin menyerang, namun para pengawal kembali menyetrumnya. Huangmei kemudian mengatakan bahwa Wukong melakukan dosa besar dengan mengaku-ngaku sebagai sang Kera Sakti, Raja Kera dari gunung Huakuo. Atas kesalahannya ini, dia akan ditahan di penjara surga seumur hidup. / Huangmei then acknowledged Wukong and said that the real Wukong had the Toya Sakti and magical powers. Huangmei told the monkey not to pretend. The enraged Wukong intended to attack, but the guards shocked him again. Huangmei then said that Wukong committed a great sin by pretending to be the Great Sage, the Monkey King from Mount Huakuo. For this offense, he would be imprisoned in the prison of heaven for life.
Di dalam penjara, Wukong disiksa oleh para penjaga, namun dia masih tetap bersikeras bahwa dia adalah sang Keras Sakti yang asli. Wukong kemudian dipindahkan ke dalam sel yang lain, di mana dia satu sel dengan satu monyet tua. Wukong berusaha melepas gelangnya, namun monyet tua memberitahu bahwa gelang itu adalah jimat segkel milik Huangmei dan tidak bisa dilepaskan kecuali oleh orang mati atau yang sedang sekarat. Wukong mengenali bahwa monyet tua itu berasal dari gunung Huakuo, namun monyet tua itu tidak percaya bahwa Wukong adalah kera sakti, sang raja kera dari gunung Huakuo yang asli, meskipun memiliki kemiripan. Menurutnya, tidak mungkin sang raja kera bisa ada di tempat ini, terlebih Wukong yang asli memakai gelang emas di kepala, sedangkan yang ada di hadapannya saat ini tidak. / In prison, Wukong was tortured by the guards, but he still insisted that he was the real Great Sage. Wukong was then moved to another cell where he shared it with an old monkey. Wukong tried to remove his bracelet, but the old monkey told him that the bracelet was a seal charm belonging to Huangmei and could only be removed by someone dead or dying. Wukong recognized that the old monkey was from Mount Huakuo, but the old monkey did not believe that Wukong was the real Great Sage, the monkey king from Mount Huakuo, despite the resemblance. He said it was impossible for the monkey king to be in this place, especially since the real Wukong wore a golden headband, which the one before him did not have.
Tiba-tiba, anak buah Huangmei, mata iblis, datang tanpa rasa takut. Wukong mencongkel salah satu mata iblis lalu menginjaknya. Melihat hal ini, monyet tua pun takut Huangmei akan marah dan membunuh mereka. Wukong pun memberitahu... / Suddenly, one of Huangmei's subordinates, a demon eye, appeared without fear. Wukong gouged out one of the demon eye's eyes and then stomped on it. Seeing this, the old monkey feared that Huangmei would be angry and kill them. Wukong then told...
Percaya pada diri sendiri adalah kunci untuk membebaskan diri dari belenggu yang tak terlihat.
Jimat segkel milik Huang Mei, gelang itu, tidak bisa dilepaskan kecuali oleh orang mati atau yang sedang sekarat. / The talisman belonging to Huang Mei, the bracelet, cannot be removed except by the dead or the dying.
Wokong mengenali bahwa monyet tua itu adalah monyet yang berasal dari Gunung Huako. / Wukong recognized that the old monkey was from Mount Huako.
Namun, monyet tua tersebut tidak percaya bahwa Wukong adalah kera sakti, sang raja kera dari Gunung Huakuo yang asli. / However, the old monkey did not believe that Wukong was the magical monkey, the true Monkey King of Mount Huakuo.
Meskipun Wukong memiliki kemiripan, menurut monyet tua itu, tidak mungkin sang raja kera bisa ada di tempat ini. / Although Wukong bore a resemblance, according to the old monkey, it was impossible for the Monkey King to be in this place.
Terlebih lagi, Wukong yang asli memakai gelang emas di kepala, sedangkan yang ada di hadapannya saat ini tidak. / Moreover, the real Wukong wore a golden bracelet on his head, whereas the one in front of him did not.
Tiba-tiba, anak buah Huang Mei, yang dikenal sebagai mata iblis, datang tanpa rasa takut. / Suddenly, Huang Mei's subordinate, known as the demon eye, arrived fearlessly.
Wukong pun mencongkel salah satu mata iblis lalu menginjaknya. / Wukong then gouged out one of the demon eye's eyes and stomped on it.
Melihat hal ini, monyet tua pun merasa takut Huang Mei akan marah dan membunuh mereka. / Seeing this, the old monkey feared that Huang Mei would be angry and kill them.
Wukong memberitahu bahwa penjara surga ini adalah penjara palsu karena dia sudah pernah masuk ke dalam penjara surga yang asli. / Wukong said that this heavenly prison was fake because he had been in the real heavenly prison before.
Namun, monyet tua itu tidak percaya dengan ucapan Wukong. / However, the old monkey did not believe Wukong’s words.
Menurutnya, Huang Mei merupakan Dewa pendamping Buddha, jadi tidak mungkin jika penjara ini adalah penjara palsu. / According to him, Huang Mei was a companion god of Buddha, so it was impossible for this prison to be fake.
Monyet tua lalu memberitahu bahwa salah satu cara untuk keluar dari penjara ini adalah dengan menabuh gendang sebagai tanda ingin memulai pertarungan hidup dan mati. / The old monkey then revealed that one way to get out of this prison was to beat the drum as a sign of wanting to start a life-and-death battle.
Jika Wukong bisa menang dalam pertarungan itu, maka dia akan dibebaskan. / If Wukong could win the battle, then he would be released.
Namun, hingga saat ini, belum pernah ada yang bisa menang. / However, so far, no one had ever won.
Wukong yang pemberani pun langsung menabuh gendang, dan semua orang berkumpul di arena untuk melihat pertarungan hidup dan mati. / The brave Wukong immediately beat the drum, and everyone gathered in the arena to witness the life-and-death battle.
Wukong menjelaskan bahwa waktu pertarungan adalah selama sebatang dupa masih menyala. / Wukong explained that the duration of the battle was as long as a stick of incense was burning.
Jika menang, maka Wukong akan bebas. / If he won, Wukong would be free.
Lawan Wukong pun akhirnya datang, dan Wukong terkejut melihat bahwa lawannya adalah siluman kerbau, yang merupakan kakak angkatnya sendiri. / Wukong's opponent finally arrived, and Wukong was surprised to see that his opponent was the buffalo demon, his own foster brother.
Wukong berusaha memanggil kakak angkatnya itu, namun siluman kerbau, seperti dihipnotis, tidak mengenali Wukong. / Wukong tried to call his foster brother, but the buffalo demon, as if hypnotized, did not recognize Wukong.
Siluman kerbau langsung menyerang Wukong dengan membabi buta. / The buffalo demon immediately attacked Wukong blindly.
Wukong berusaha untuk menyadarkan siluman kerbau, namun gagal. / Wukong tried to snap the buffalo demon out of it, but failed.
Akhirnya, Wukong terpaksa membalas serangan siluman kerbau itu. / Finally, Wukong was forced to retaliate against the buffalo demon's attack.
Wukong bisa memberikan perlawanan yang sengit, meskipun Huang Mei melemparkan pisau yang menusuk Wukong. / Wukong was able to put up a fierce fight, even though Huang Mei threw a knife that stabbed him.
Namun, Wukong masih bisa berdiri. / However, Wukong was still able to stand.
Wukong kemudian melempar pisau ke arah Huang Mei, namun bisa ditepis dari balik kerumunan. / Wukong then threw the knife at Huang Mei, but it was deflected from within the crowd.
Wukong melihat Putri Kipas, yang merupakan istri siluman kerbau, dan menjadi tidak fokus. / Wukong saw Princess Fan, the buffalo demon's wife, and lost focus.
Hal ini dimanfaatkan siluman kerbau untuk menyerang. / The buffalo demon took advantage of this to attack.
Setelah batas waktu selesai, hasil akhir pertarungan adalah seri, sehingga Wukong tidak jadi bebas. / After the time limit was up, the final result of the battle was a draw, so Wukong did not gain his freedom.
Setelah melihat gaya bertarung Wukong barusan, monyet tua pun akhirnya percaya bahwa Wukong adalah sang kera sakti, Raja Kera dari Gunung Huakuo yang asli. / After seeing Wukong's fighting style, the old monkey finally believed that Wukong was the true magical monkey, the Monkey King of Mount Huakuo.
Monyet tua lalu menceritakan bahwa para kera yang sebelumnya tinggal di Gunung Huako kini sudah tercerai-berai setelah kepergian Wukong mengambil kitab suci. / The old monkey then recounted that the monkeys who previously lived on Mount Huako had now scattered after Wukong left to obtain the sacred scriptures.
Malam harinya, saat Wukong akan mengambil makanan, dia melihat Putri Kipas ada di sana. / That evening, when Wukong went to get food, he saw Princess Fan there.
Monyet tua pun memberitahu bahwa Putri Kipas adalah penyanyi opera di penjara ini. / The old monkey then informed him that Princess Fan was an opera singer in this prison.
Tiba-tiba, Sili datang membawa beberapa tahanan baru. / Suddenly, Sili arrived with several new prisoners.
Salah satu tahanan itu adalah siluman kera, namun siluman kera itu tidak bisa berbicara. / One of the prisoners was a monkey demon, but the monkey demon could not speak.
Akhirnya, monyet tua memberi nama siluman kera itu dengan nama Telinga Kecil karena telinganya berukuran kecil. / Finally, the old monkey named the monkey demon "Little Ear" because of his small ears.
Wukong kemudian mengajak monyet tua dan Telinga Kecil ke ruangan Putri Kipas. / Wukong then invited the old monkey and Little Ear to Princess Fan's room.
Putri Kipas mendapatkan perlakuan berbeda dari tahanan yang lain; dia diberikan makanan yang enak serta sel yang luas. / Princess Fan received different treatment from the other prisoners; she was given good food and a spacious cell.
Wukong pun bertanya kepada Putri Kipas mengapa siluman kerbau tidak mengenalinya. / Wukong then asked Princess Fan why the buffalo demon did not recognize him.
Putri Kipas menjawab bahwa Huang Mei telah menyegel ingatan siluman kerbau dengan kekuatan sihirnya. / Princess Fan replied that Huang Mei had sealed the buffalo demon's memory with his magical power.
Satu-satunya cara untuk menghilangkan mantra sihir milik Huang Mei adalah dengan cara menghancurkan tongkat sihir miliknya. / The only way to remove Huang Mei's magical spell was to destroy his magic staff.
Di sini, Wukong tidak sengaja melihat sebuah terowongan yang tersembunyi di balik tumpukan peti. / Here, Wukong accidentally saw a tunnel hidden behind a pile of crates.
Setelah Wukong dan yang lain kembali ke dalam sel mereka, Wukong masih penasaran dengan terowongan yang ada di ruangan Putri Kipas. / After Wukong and the others returned to their cell, Wukong remained curious about the tunnel in Princess Fan's room.
Monyet tua pun memiliki ide untuk menyelinap ke dalam ruangan Putri Kipas saat dia sedang menggelar pertunjukan opera. / The old monkey then had the idea to sneak into Princess Fan's room while she was holding an opera performance.
Singkat cerita, saat ada pertunjukan opera, Wukong, monyet tua, dan Telinga Kecil menyelinap masuk ke dalam ruangan Putri Kipas. / In short, during the opera performance, Wukong, the old monkey, and Little Ear snuck into Princess Fan's room.
Wukong kemudian masuk ke dalam terowongan itu untuk memeriksa ke mana terowongan itu mengarah. / Wukong then entered the tunnel to see where it led.
Keberanian untuk melawan rintangan dan melindungi yang kita cintai adalah kekuatan sejati, bahkan tanpa sihir.
The only way to make Huangmei's magic spell disappear is by destroying her magic wand. Here, Wukong accidentally sees a hidden tunnel behind a stack of crates. After Wukong and the others return to their cell, Wukong is still curious about the tunnel in Princess Kipas' room. The old monkey then has an idea to sneak into Princess Kipas' room while she is holding a brief opera performance. / Satu-satunya cara untuk menghilang mantra sihir milik Huangmei adalah dengan cara menghancurkan tongkat sihir miliknya. Di sini, Wukong tidak sengaja melihat sebuah terowongan yang tersembunyi di balik tumpukan peti. Setelah Wukong dan yang lain kembali ke dalam sel mereka, Wukong masih penasaran dengan terowongan yang ada di ruangan Putri Kipas. Monyet tua pun memiliki ide untuk menyelinap ke dalam ruangan Putri Kipas saat dia sedang menggelar pertunjukan Opera singkat.
During the opera performance, Wukong, the old monkey, and Little Ear sneak into Princess Kipas' room. Wukong then enters the tunnel to check where it leads, while the old monkey and Little Ear wait in front of the tunnel. As Wukong enters the tunnel, he hears a scream from behind. Wukong immediately returns to Princess Kipas' room and finds that the old monkey and Little Ear have been tied up. / Saat ada pertunjukan Opera, Wukong, monyet tua, dan Telinga Kecil menyelinap masuk ke dalam ruangan Putri Kipas. Wukong kemudian masuk ke dalam terowongan itu untuk memeriksa ke mana terowongan itu mengarah, sementara monyet tua dan Telinga Kecil menunggu di depan terowongan. Di saat Wukong masuk ke dalam terowongan, dia mendengar teriakan dari belakang. Wukong pun langsung kembali ke ruangan Putri Kipas, dan ternyata monyet tua serta Telinga Kecil telah diikat.
Princess Kipas then comes in and is angry because Wukong's presence here will only interfere with her plans. The old monkey then says that he heard someone coming, and it turns out it was Shili. Shili, who heard the commotion, becomes suspicious. Wukong is forced to distract by fighting the guards, but his body is electrocuted again until he is powerless. Seeing Wukong in pain, the old monkey feels guilty because Wukong has to take the punishment. He forgets that Wukong cannot use his magic powers due to the seal bracelet. / Putri Kipas kemudian datang dan marah karena kedatangan Wukong ke sini hanya akan mengganggu rencananya. Monyet tua lalu berkata bahwa dia mendengar ada yang datang, dan ternyata yang datang adalah Shili. Shili yang mendengar ada keributan pun merasa curiga. Wukong pun terpaksa mengalihkan perhatian dengan melawan para petugas, namun tubuhnya disetrum lagi hingga tak berdaya. Melihat Wukong yang kesakitan, monyet tua merasa bersalah karena Wukong harus menerima hukuman. Dia lupa bahwa Wukong tidak bisa mengeluarkan kekuatan sihir akibat gelang segel.
Wukong replies that he doesn't need magic powers to protect the others first. When he first came to Mount Huakuo, he also hadn't mastered magic powers, but he could become the monkey king. The old monkey recalls the time when Wukong fought against 100,000 heavenly troops and the Four Heavenly Kings. Wukong was then punished in the Five Finger Mountain cave for 500 years until he was finally freed by Biksutong and accompanied Biksutong to the west to fetch the sacred scriptures. Although he had been away from them for over 500 years, the monkeys on Mount Huakuo still considered Wukong as their king. The old monkey hopes that one day Wukong will return to Mount Huakuo to become the leader of the monkeys again. / Wukong pun menjawab bahwa dia tidak perlu kekuatan sihir untuk melindungi yang lainnya dahulu. Saat pertama kali dia datang ke Gunung Huakuo, dia juga belum menguasai kekuatan sihir, namun dia bisa menjadi raja kera. Monyet tua pun teringat peristiwa saat Wukong bertempur melawan 100.000 pasukan langit serta Empat Raja langit. Wukong kemudian dihukum di gua Li Jari selama 500 tahun hingga akhirnya dia dibebaskan oleh Biksutong dan menemani Biksutong pergi ke barat untuk mengambil kitab suci. Meskipun sudah pergi meninggalkan mereka selama 500 tahun lebih, para monyet di Gunung Huakuo masih tetap menganggap Wukong sebagai raja mereka. Monyet tua berharap suatu hari nanti Wukong akan kembali ke Gunung Huakuo menjadi pemimpin para kera lagi.
Suddenly, Princess Kipas comes to see Wukong after the situation calms down. Princess Kipas invites Wukong to follow her into the tunnel, and they arrive above the treasure warehouse where the magic wand is stored. Princess Kipas invites Wukong and the others to work together to enter the treasure warehouse and then destroy the magic wand. However, the problem is that the key to the treasure warehouse is on the buffalo demon's horn. Princess Kipas then has an idea to take the key when the buffalo demon is bathing. After they destroy the magic wand, they will escape together. / Tiba-tiba, Putri Kipas datang menemui Wukong setelah situasi aman. Putri Kipas mengajak Wukong mengikutinya ke dalam terowongan, dan mereka pun sampai di atas gudang harta karun tempat di mana tongkat sihir disimpan. Putri Kipas mengajak Wukong dan yang lain bekerja sama untuk masuk ke dalam gudang harta karun dan kemudian menghancurkan tongkat sihir itu. Namun, masalahnya adalah kunci gudang harta karun berada di tanduk siluman kerbau. Putri Kipas pun memiliki ide untuk mengambil kunci itu saat siluman kerbau sedang mandi. Setelah mereka menghancurkan tongkat sihir, mereka akan kabur bersama-sama.
Wukong finally teaches martial arts to Little Ear so that he can help him in this mission. Wukong patiently teaches Little Ear until he becomes skilled in martial arts. Over time, Little Ear finally becomes very proficient in fighting. In short, Wukong and Princess Kipas begin to carry out their mission. Wukong promises the old monkey that he will save all the monkeys back to Mount Huakuo. They then start to enter the tunnel. / Wukong pun akhirnya mengajarkan ilmu bela diri kepada Telinga Kecil agar dia bisa membantunya dalam menjalankan misi ini. Wukong dengan sabar mengajari Telinga Kecil hingga dia bisa mahir bela diri. Seiring berjalannya waktu, Telinga Kecil akhirnya menjadi sangat mahir bertarung. Singkat cerita, Wukong dan Putri Kipas memulai menjalankan misi mereka. Wukong berjanji kepada monyet tua bahwa dia akan menyelamatkan semua monyet kembali ke Gunung Huakuo. Mereka pun mulai masuk ke dalam terowongan.
Wukong, Princess Kipas, and Little Ear managed to cross, while the old monkey did not cross. Wukong then kidnaps a devil's eye as their guide, then disguises himself as a guard. Wukong, Princess Kipas, and Little Ear then enter the bathhouse. They see the buffalo demon soaking. Suddenly, a guard comes in and orders Wukong to massage him. Little Ear then sneaks behind the buffalo demon to take the key on his horn. To distract the buffalo demon, Princess Kipas starts dancing. Finally, Little Ear successfully takes the key. / Wukong, Putri Kipas, dan Telinga Kecil berhasil menyeberang, sementara monyet tua tidak ikut menyeberang. Wukong kemudian menculik mata iblis sebagai penunjuk jalan mereka bertiga, lalu menyamar menjadi penjaga. Wukong, Putri Kipas, dan Telinga Kecil lalu masuk ke dalam pemandian. Mereka melihat siluman kerbau yang sedang berendam. Tiba-tiba, seorang pengawal datang dan menyuruh Wukong memijatnya. Telinga Kecil kemudian mengendap-endap di belakang siluman kerbau untuk mengambil kunci yang ada di tanduknya. Untuk mengalihkan perhatian siluman kerbau, Putri Kipas pun mulai menari. Akhirnya, Telinga Kecil berhasil mengambil kunci itu.
Wukong and Little Ear then hurry to the treasure warehouse. Meanwhile, Princess Kipas tries to restore her husband's memory, but the buffalo demon remains silent. Elsewhere, Wukong and Little Ear finally manage to open the treasure warehouse door. They both enter immediately. Besides weapons, the warehouse also contains many strange paintings. / Wukong dan Telinga Kecil pun bergegas pergi menuju gudang harta karun. Sementara itu, Putri Kipas berusaha mengembalikan ingatan suaminya, namun siluman kerbau hanya diam saja. Di tempat lain, Wukong dan Telinga Kecil akhirnya berhasil membuka pintu gudang harta karun. Mereka berdua langsung memasukinya. Selain senjata, di gudang itu juga terdapat banyak lukisan-lukisan aneh.
Kekuatan sejati bukan hanya tentang gelar, tapi tentang apa yang ada di dalam diri kita.
At the bathhouse, they saw a buffalo demon soaking. Suddenly, a guard came and ordered Wukong to tickle Little Ear. Then, Wukong sneaked behind the buffalo demon to take the key from its horn, intending to distract the buffalo demon. The fan princess then started dancing, and eventually, Little Ear managed to grab the key. Wukong and Little Ear quickly rushed to the treasure warehouse. / Di pemandian, mereka melihat siluman kerbau yang sedang berendam. Tiba-tiba, seorang pengawal datang dan menyuruh Wukong untuk memicat telinga kecil. Kemudian, Wukong mengendap-endap di belakang siluman kerbau untuk mengambil kunci yang ada di tanduknya, dengan tujuan untuk mengalihkan perhatian siluman kerbau. Putri kipas pun mulai menari, dan akhirnya telinga kecil berhasil mengambil kunci itu. Wukong dan telinga kecil pun bergegas pergi menuju gudang harta karun.
Inside the warehouse, besides weapons, there were a lot of strange paintings. Little Ear then gave Wukong his Magic Staff stored there. Wukong tried to destroy the magic stick with his Magic Staff, but the magic influence of Huangme was still present. Suddenly, Huangme appeared through a portal and blew a very strong wind. Wukong tried to hold on by gripping his Magic Staff, while Little Ear clung onto Wukong. However, the increasingly strong wind threw both monkeys. / Di dalam gudang, selain senjata, terdapat banyak lukisan-lukisan aneh. Telinga kecil kemudian memberikan Toya Sakti milik Wukong yang disimpan di tempat ini. Wukong berusaha menghancurkan tongkat sihir dengan Toya saktinya, namun ternyata pengaruh sihir dari Huangme masih ada. Tiba-tiba, Huangme muncul melalui portal dan langsung meniupkan angin yang sangat kencang. Wukong mencoba bertahan dengan memegangi Toya saktinya, sementara telinga kecil berpegangan kepada Wukong. Namun, angin yang semakin kencang membuat kedua monyet itu terlempar.
Some guards then came and killed Little Ear in front of Wukong. Elsewhere, the old monkey was captured by the guards and brought before Huangme. Huangme lied to the old monkey, saying that Wukong had a cursed stone heart. The stone heart made Wukong powerless, so he had no choice but to go west to retrieve the holy scriptures. If the old monkey wanted Wukong to return to Huaku Mountain, the stone heart had to be removed from Wukong's body so he could be free. Only Wukong himself could remove the thing. / Beberapa penjaga kemudian datang dan membunuh telinga kecil di hadapan Wukong. Di tempat lain, monyet tua ditangkap oleh penjaga dan dibawa ke hadapan Huangme. Huangme pun berbohong kepada monyet tua, mengatakan bahwa Wukong memiliki jantung batu yang terkutuk. Jantung batu tersebut membuat Wukong tidak berdaya, sehingga dia tidak punya pilihan lain selain pergi ke barat untuk mengambil kitab suci. Jika monyet tua ingin Wukong kembali ke gunung Huaku, maka jantung batu harus dikeluarkan dari dalam tubuh Wukong agar dia bisa bebas. Hanya Wukong sendirilah yang bisa mengeluarkan benda itu.
Huangme invited the old monkey to help him persuade Wukong to remove the thing, but the old monkey was afraid that it would kill Wukong. Huangme assured that Wukong would be fine and promised that after the stone heart was removed, he would free the old monkey and Wukong so they could return to Huaku Mountain. Wukong was then tried for breaking into the treasure warehouse. Wukong admitted that he was the mastermind, thus asking for the old monkey and the fan princess to be freed. / Huangme mengajak monyet tua untuk membantunya membujuk Wukong agar mengeluarkan benda itu, namun monyet tua takut hal itu akan membunuh Wukong. Huangme meyakinkan bahwa Wukong akan baik-baik saja dan berjanji setelah jantung batu itu dikeluarkan, dia akan membebaskan monyet tua dan Wukong agar bisa kembali ke gunung Huaku. Wukong kemudian disidang atas aksinya menjebol gudang harta karun. Wukong pun mengaku bahwa dia adalah dalangnya, jadi dia meminta monyet tua dan Putri kipas untuk dibebaskan.
Huangme considered Wukong's attitude very arrogant and still insisted on claiming to be the Monkey King. Huangme then provoked Wukong to prove whether he was the true Monkey King or not by removing the stone heart from his body. If Wukong refused to do so, Huangme would kill all the prisoners there. The old monkey, influenced by Huangme's previous promises, said that Wukong was not the Monkey King but just a wild monkey pretending to be the Monkey King. The old monkey urged Wukong to remove the stone heart if he was indeed the true Monkey King. The prisoners also shouted for Wukong to prove it. / Huangme menganggap sikap Wukong itu sangat sombong dan masih bersikeras mengaku sebagai sang raja kera. Huangme pun memprovokasi Wukong untuk membuktikan apakah dirinya Raja kera yang asli atau bukan, dengan cara mengeluarkan jantung batu dari dalam tubuhnya. Jika Wukong tidak mau melakukannya, Huangme akan membunuh semua tahanan yang ada di sana. Monyet tua yang terpengaruh oleh janji Huangme sebelumnya mengatakan bahwa Wukong bukanlah Raja kera, melainkan hanya monyet liar yang mengaku-ngaku sebagai raja kera. Monyet tua menyuruh Wukong untuk mengeluarkan jantung batu jika dia memang Raja kera yang asli. Para tahanan juga berteriak menyuruh Wukong membuktikannya.
Hearing this, Wukong finally granted their request. He stabbed his own chest and took out the stone heart from his body. Shili then took the stone heart and gave it to Huangme. Everyone was shocked, it turned out that Wukong was indeed the true Monkey King all this time. However, after removing the stone heart, Wukong looked like a dazed monkey. The old monkey protested to Huangme because previously he had said that Wukong would be fine. Huangme replied that without the stone heart, Wukong was just an ordinary monkey. Only a monkey with a stone heart could become the Monkey King. / Mendengar hal itu, Wukong pun akhirnya mengabulkan permintaan mereka. Dia menusuk dadanya sendiri dan mengambil jantung batu dari dalam tubuhnya. Shili kemudian mengambil jantung batu itu dan memberikannya kepada Huangme. Semua orang pun kaget, ternyata selama ini Wukong benar-benar sang raja kera. Namun, setelah mengeluarkan jantung batu itu, Wukong terlihat seperti monyet linglung. Monyet tua pun protes kepada Huangme karena sebelumnya dia berkata bahwa Wukong akan baik-baik saja. Huangme menjawab bahwa tanpa jantung batu, Wukong hanyalah monyet biasa. Hanya monyet yang memiliki jantung batu yang bisa menjadi raja kera.
Huangme would give the stone heart to his created monkey. Suddenly, Little Ear appeared, and it turned out he was the monkey previously made by Huangme from clay. Huangme then inserted the stone heart into Little Ear's body. Huangme intended to make Little Ear the Monkey King so he could accompany the monk to retrieve the holy scriptures in the west. After Little Ear received the stone heart, all the prisoners shouted at him as the false Monkey King. An angry Little Ear beat the prisoners who shouted at him and threatened to kill any prisoner who did not accept him as the Monkey King. / Huangme akan memberikan jantung batu itu kepada kera ciptaannya. Tiba-tiba, telinga kecil muncul, ternyata dia adalah kera yang sebelumnya dibuat oleh Huangme dari tanah. Huangme lalu memasukkan jantung batu itu ke dalam tubuh telinga kecil. Huangme akan menjadikan telinga kecil sebagai raja kera agar dia bisa ikut biksuong mengambil kitab suci ke barat. Setelah telinga kecil mendapatkan jantung batu itu, semua tahanan meneriakinya sebagai raja kera palsu. Telinga kecil yang marah menghajar tahanan yang meneriakinya dan mengancam akan membunuh tahanan yang tidak terima dirinya menjadi raja kera.
Kesombongan bisa menghancurkan, karena kita semua diciptakan dari tanah yang sama.
Wukong hanyalah monyet biasa. / Wukong is just a regular monkey.
Hanya monyet yang memiliki jantung batu yang bisa menjadi raja kera. / Only a monkey with a stone heart can become the Monkey King.
Huangmei akan memberikan jantung batu itu kepada kera ciptaannya. / Huangmei will give the stone heart to the monkey he created.
Tiba-tiba, telinga kecil muncul; ternyata telinga kecil adalah kera yang sebelumnya dibuat oleh Huangmei dari tanah. / Suddenly, Little Ear appeared; it turns out that Little Ear is a monkey that Huangmei previously made from the soil.
Huangmei lalu memasukkan jantung batu itu ke dalam tubuh telinga kecil. / Huangmei then placed the stone heart into Little Ear's body.
Huangmei akan menjadikan telinga kecil sebagai raja kera agar dia bisa ikut biksuong mengambil kitab suci ke barat. / Huangmei will make Little Ear the Monkey King so that he can join Biksuong in taking the sacred scriptures to the west.
Setelah telinga kecil mendapatkan jantung batu itu, semua tahanan meneriakinya sebagai raja kera palsu. / After Little Ear got the stone heart, all the prisoners shouted at him as the false Monkey King.
Telinga kecil yang marah menghajar tahanan yang meneriakinya, bahkan mengancam untuk membunuh tahanan yang tidak terima dirinya menjadi raja kera. / The angry Little Ear beat up the prisoners who shouted at him and even threatened to kill those who did not accept him as the Monkey King.
Semua tahanan pun ketakutan mendengar ancaman itu. / All the prisoners were scared upon hearing the threat.
Telinga kecil kemudian menghampiri Wukong. / Little Ear then approached Wukong.
Monyet tua terkejut karena selama ini ternyata telinga kecil adalah musuh. / The old monkey was shocked as it turned out that Little Ear had been the enemy all along.
Monyet tua meminta telinga kecil untuk mengembalikan jantung batu kepada Wukong. / The old monkey asked Little Ear to return the stone heart to Wukong.
Selama ini, Wukong berusaha membantu mereka, namun telinga kecil justru mengkhianatinya. / All this time, Wukong had been trying to help them, but Little Ear betrayed him.
Telinga kecil yang marah malah mencekik Putri kipas dan monyet tua. / The angry Little Ear choked the Fan Princess and the old monkey instead.
Wangmei kemudian menyuruh telinga kecil melepaskan mereka berdua karena dia harus memakai gelang emas. / Wangmei then told Little Ear to release them both because he had to wear the golden bracelet.
Huangmei kemudian menepati janjinya; dia membebaskan monyet tua dan Wukong di dalam gudang harta karun. / Huangmei then kept his promise; he freed the old monkey and Wukong in the treasure warehouse.
Huangmei menyuruh telinga kecil untuk mematuhi perintahnya karena Huangmei lah yang telah menciptakannya. / Huangmei ordered Little Ear to obey him because Huangmei was the one who created him.
Sebelum Huangmei memakaikan gelang emas ke kepala telinga kecil, telinga kecil meminta Huangmei untuk melepaskan gelang segel. / Before Huangmei put the golden bracelet on Little Ear's head, Little Ear asked Huangmei to remove the sealed bracelet.
Tanpa rasa curiga, Huangmei melepaskan gelang segel itu, sambil mengatakan bahwa jika telinga kecil berkhianat, maka Huangmei bisa membuat monyet yang lain lagi untuk menggantikannya. / Without suspicion, Huangmei removed the sealed bracelet while saying that if Little Ear betrayed him, Huangmei could make another monkey to replace him.
Ternyata, telinga kecil lebih pintar dari Huangmei. / It turned out that Little Ear was smarter than Huangmei.
Dia menyadari bahwa benda pusaka yang selama ini mengendalikan pikirannya bukanlah tongkat sihir, melainkan lukisan-lukisan yang ada di tempat ini. / He realized that the heirloom that had been controlling his mind was not the magic staff, but rather the paintings in this place.
Telinga kecil akhirnya menghancurkan lukisan-lukisan itu. / Little Ear finally destroyed the paintings.
Telinga kecil yang sudah bebas kemudian mengamuk, menyerang Huangmei dan Sily. / The now free Little Ear then went on a rampage, attacking Huangmei and Sily.
Dia tidak mau menjadi boneka Huangmei selamanya. / He did not want to be Huangmei's puppet forever.
Di tempat lain, ternyata pengawal berniat membunuh Wukong. / In another place, it turned out the guards intended to kill Wukong.
Monyet tua pun langsung melindungi Wukong, namun mereka berdua malah terjatuh ke dasar penjara. / The old monkey immediately protected Wukong, but they both fell to the bottom of the prison instead.
Bukong pun akhirnya tak sadarkan diri. / Bukong eventually lost consciousness.
Monyet tua merasa sangat bersalah atas apa yang menimpa rajanya itu. / The old monkey felt very guilty for what had happened to his king.
Dia berusaha membuka gelang segel, namun tidak berhasil. / He tried to open the sealed bracelet but failed.
Monyet tua kemudian mengingat bahwa orang mati bisa membuka segel itu. / The old monkey then remembered that a dead person could open the seal.
Akhirnya, dia bunuh diri agar bisa melepas gelang segel dan kemudian menyembuhkan luka Wukong. / Finally, he committed suicide to remove the sealed bracelet and then heal Wukong's wounds.
Sementara itu, di dalam penjara, telinga kecil kemudian muncul membawa topi Huangmei. / Meanwhile, in the prison, Little Ear appeared carrying Huangmei's hat.
Itu artinya Huangmei telah dikalahkan, dan telinga kecil pun menjadi semakin sombong. / That meant Huangmei had been defeated, and Little Ear became even more arrogant.
Siluman kerbau yang ingatannya sudah kembali langsung menyuruh semua tahanan untuk bersembunyi. / The demon buffalo, whose memory had returned, immediately told all the prisoners to hide.
Telinga kecil merasa semua orang masih meremehkannya. / Little Ear felt everyone still underestimated him.
Telinga kecil akhirnya mulai menyerang para pengawal dan beberapa tahanan, sehingga semua orang pun berlari ketakutan menyelamatkan diri. / Little Ear finally began attacking the guards and some prisoners, causing everyone to run away in fear to save themselves.
Di tempat lain, Wukong bermimpi bertemu dengan biksuong. / Elsewhere, Wukong dreamed of meeting Biksuong.
Dia pun menceritakan apa yang terjadi padanya. / He then told what happened to him.
Wukong lalu meminta maaf kepada Butong karena dia tidak bisa lagi menemani gurunya itu mengambil kitab suci ke barat. / Wukong then apologized to Butong because he could no longer accompany his master to take the sacred scriptures to the west.
Biksuong pun menjawab bahwa Wukong malah lebih baik tidak memiliki jantung batu itu, dengan begitu kesombongan di dalam dirinya akan hilang. / Biksuong replied that it was better for Wukong not to have that stone heart, so that the arrogance within him would disappear.
Wukong pun tidak paham dengan apa yang dikatakan oleh gurunya. / Wukong did not understand what his master said.
Biksuong menjelaskan bahwa selama ini Wukong sangat terobsesi dengan julukan Raja Kera, sedangkan untuk menjadi seorang biksu, Wukong harus memiliki sifat yang pengasih dan penyayang. / Biksuong explained that Wukong had been very obsessed with the title of Monkey King, whereas to become a monk, Wukong had to have a compassionate and loving nature.
Biksuong kemudian pergi. / Biksuong then left.
Setelah Wukong siuman, tiba-tiba ingatannya sudah kembali. / After Wukong regained consciousness, his memory suddenly returned.
Wukong merangkak ke atas dan langsung menemukan mahkota emas miliknya. / Wukong crawled up and immediately found his golden crown.
Mahkota tersebut seolah-olah tahu siapa pemiliknya. / The crown seemed to know who its owner was.
Meskipun Wukong tidak mempunyai jantung batu lagi, namun dia tetaplah Sang Kera Sakti. / Even though Wukong no longer had a stone heart, he was still The Great Sage.
Di tempat lain, telinga kecil masih menyuruh semua orang untuk mengakui bahwa dialah Sang Raja Kera. / Elsewhere, Little Ear was still ordering everyone to acknowledge that he was The Monkey King.
Di saat semua orang ketakutan, satu orang siluman justru dengan berani menyerang telinga kecil. / While everyone was scared, one demon bravely attacked Little Ear.
Telinga kecil pun melempar siluman itu dan Toya Sakti. / Little Ear threw that demon and The Magic Staff.
Beberapa saat kemudian, secara mengejutkan, siluman tadi kembali tanpa terluka sedikit pun. / Moments later, surprisingly, that demon returned without any injuries.
Dari belakang, tiba-tiba Wukong muncul memegang Toya Sakti-nya. / From behind, suddenly Wukong appeared holding his Magic Staff.
Telinga kecil pun mengakui bahwa dia sudah tahu kalau Wukong akan kembali. / Little Ear acknowledged that he already knew Wukong would return.
Kedua monyet sakti itu pun bertarung dengan sengit. / The two great monkeys then fought fiercely.
Telinga kecil mengeluarkan tongkatnya untuk melawan Wukong. / Little Ear took out his staff to fight Wukong.
Wukong mengajak telinga kecil untuk menjadi bagian dari kera Gunung Huakuo, namun telinga kecil menolak. / Wukong invited Little Ear to become part of the monkeys of Huakuo Mountain, but Little Ear refused.
Telinga kecil masih terobsesi untuk menjadi raja kera dan berambisi untuk mengalahkan Wukong. / Little Ear was still obsessed with becoming the Monkey King and ambitious to defeat Wukong.
Mau tidak mau, Wukong terpaksa meladeni serangan telinga kecil. / Unavoidably, Wukong had to face Little Ear's attacks.
Dengan susah payah, akhirnya Wukong berhasil mengalahkan telinga kecil. / With great effort, Wukong finally managed to defeat Little Ear.
Telinga kecil pun syok, tidak percaya kalau Wukong berhasil mengalahkannya, padahal Wukong sudah tidak memiliki jantung batu. / Little Ear was shocked, not believing that Wukong managed to defeat him even though Wukong no longer had a stone heart.
Wukong kemudian menyuruh telinga kecil untuk melupakan obsesinya itu. / Wukong then told Little Ear to forget his obsession.
Wukong ingin menyelamatkan telinga kecil, namun telinga kecil masih pada pendiriannya. / Wukong wanted to save Little Ear, but Little Ear was still determined.
Dia ingin mengalahkan Wukong agar bisa menjadi raja kera. / He wanted to defeat Wukong to become the Monkey King.
Wukong pun mengatakan bahwa julukan Raja Kera itu justru memiliki beban berat yang harus ditanggung. / Wukong then said that the title of Monkey King actually carried a heavy burden.
Wukong kemudian berkata bahwa dia mengakui telinga kecil adalah raja kera dan pemilik jantung batu. / Wukong then said that he acknowledged Little Ear as the Monkey King and the owner of the stone heart.
Namun, telinga kecil malah menganggap sikap Wukong itu sebagai bentuk hinaan. / However, Little Ear considered Wukong's attitude as an insult.
Wukong pun mengatakan bahwa dia hanya memberikan apa yang telinga kecil inginkan. / Wukong said he was only giving what Little Ear wanted.
Wukong pun bertanya apa sebenarnya yang diinginkan oleh telinga kecil. / Wukong then asked what exactly Little Ear wanted.
Mendengar hal ini, telinga kecil hanya diam saja. / Hearing this, Little Ear remained silent.
Wukong kemudian mengajak telinga kecil untuk pergi ke Gunung Huakuo karena itu adalah rumah mereka. / Wukong then invited Little Ear to go to Huakuo Mountain because that was their home.
Namun, telinga kecil menolak. / But Little Ear refused.
Dia merasa tidak pantas tinggal di Gunung Huakuo karena dia hanyalah monyet palsu ciptaan Huangmei. / He felt unworthy of living on Huakuo Mountain because he was just a fake monkey created by Huangmei.
Singkat cerita, pada saat matahari terbit, telinga kecil akhirnya tewas. / In short, at sunrise, Little Ear finally died.
Wukong pun pergi dari penjara itu, dan berakhirlah alur cerita film The Great Sage. / Wukong then left the prison, and the storyline of the film The Great Sage ended.
Semoga kalian terhibur. / Hope you were entertained.
Pesan yang kita dapatkan dari film ini adalah janganlah sombong karena kita semua sama-sama diciptakan dari tanah, kecuali kaum nolep yang diciptakan dari tanah longsor. / The message we get from this film is do not be arrogant because we are all created from soil, except for the "nolep" people who were created from landslides.
Tulis kritik dan saran kalian di kolom komentar. / Write your criticisms and suggestions in the comment section.
Jangan lupa follow semua media sosial kami. / Don't forget to follow all our social media.
Sampai jumpa di konten kami berikutnya. Bye! / See you in our next content. Bye!