Umi Dan Fahri Tidak Bersalah
Truth always finds a way to shine through the lies.
[Music]
"Wa Eti, wa Eti, why hasn't the birth happened yet?" someone asked. "Why is it the little one's? Ih, even I don't know," replied another. "So, when is the birth? Ask bang Arif, he's the one who wrote the story."
/"Wa Eti, wa Eti, Kok belum lahir-lahiran?" tanya seseorang. "Kenapa adiknya? Ih, wawak pun gak tahu," jawab yang lain. "Nah, kapan lahirannya? Ini tanya bang Arif lah, kan dia yang nulis ceritanya."
"Wti is beautiful, and Ali has a lot of gold, surely that's the price," said another. "R6 billion rupiah, right Wa Eti? Ih, still young, aren't you clever at flattering. Well, as a rich person, of course, you know the price."
/"Wti cantik, Ali emasnya pun banyak, pasti itu harganya," ungkap yang lain. "R6 juta miliar rupiah, kan wak Eti? Ih, masih kecil yaah, pandai kau menjilat. Ya, namanya orang kaya ya, banyaklah emangnya tahu aja kok harganya."
"That's why, Inda is diligent in studying, don't oppose your parents. Yes, Inda is there too, Mas. Wa Eti, the gold is a lot but not yet visible. Mas, ih where did it come from? Mak bet, how come with Indah this time? I agreed with Indah from W Endut's shop. I already know how the story of Fahri being harassed by Stella."
/"Na makanya, Inda itu rajin belajar, jangan ngelawan sama orang tua. Ya, Inda pun ada, Mas. Wa Eti, emasinya besar tapi belum puyang mana. Mas, ih dari mana? Mak bet, kok tumben sama si Indah ini? Luris aku sama Indah dari warung W Endut. Aku udah tahu kayak mana cerita Fahri dilecekan sama Stella."
"How do you know, Mak? Yes, this is from Indah, she is the witness. Yes, W. So when Inda came home with Amad, after studying, Amad bought misu at the place wananut. Yes, my mom said, I shouldn't eat carelessly, so that my wound dries quickly. Okay, if so, accompany Indah. You go by yourself, I'm also hungry, want to eat Pit later."
/"Tahu dari mana, Mak? Ya inilah dari Indah, dia saksinya. Iya, W. Jadi waktu Inda pulang sama Amad, waktu punang ngaji, terus Amad beli misu tempat wananut. Ya, kata Mamakku, aku gak boleh makan yang sembarangan, dah biar Burungku cepat kering. Ya udah, kalau gitu, kawanin Indah ya. Kau aja sendiri, aku pun lapar mau makan Pit kali."
"Yes, Andut bought mis, please let me go, Kak. Uma, what is that?"
/"Ya andut beli mis, tolong lepasin aku, Kak. Uma, apa itu?"
[Music]
"Astagfirullah, don't like, don't like. Already felt, H. Astagfirullah, really pity Umi with Fahri, Mak Bet. Already slandered. Endang, that's why, Ris. I also don't believe Fahri did that to Stella, even though Stella is the bad one. Especially when Endang's mouth opened, said she wanted to give money to Indah. Where do you remember, yes Andah, if it's money, you never forget. Don't use Konda, especially for drugs."
/"Astagfirullah, gak suka, gak suka. Udah terasa, H. Astagfirullah, kok kasihan kali Umi sama Fahri ya, Mak Bet. Udah difitnah. Endang, itulah makanya, Ris. Aku pun gak percaya kalau Fahri lakukan kayak gitu sama Stella, padahal Stella yang jahat kan. Apalagi mulut Endang terbongkar semuanya, katanya mau ngasih duit Indah. Mana ingat aja kau, ya Andah, kalau duit gak pernah kau lupa. Jangan ngelim Konda, apalagi untuk narkoba."
"Listen, so what do we want to do about this, Mak Bet? I want the people of this village to know the real story about Fahri and Stella and apologize to Umi. Yes, Mak Bet, so Umi can return to this village. Come on, let's tell Mr. RT. Come on, let's go to Mr. RT's house."
/"Dengar, jadi apa yang mau kita buat ini, Mak Bet? Aku mau orang kampung ini harus tahu cerita yang sebetulnya tentang Fahri dan Stella dan minta maaf sama Umi. Iya, Mak Bet, biar Umi bisa balik ke kampung ini. Udahlah, yuk kita bilang sama Pak RT. Ayolah, he sana rumah Pak RT."
[Music]
"What illness, Ma'am? It's okay, Kak, just tired. Already recovered, Dek's mom? Alhamdulillah, already recovered. Kak, coming home today. Alhamdulillah, the total is r1.467.500. Later take the medicine at the Pharmacy, okay. Dek, wait a moment, Kak."
/"Sakit apa, Bu? Enggak apa-apa, Kak, kecapian aja. Udah sembuh, mamanya Dek? Alhamdulillah, udah sembuh. Kak, hari ini pulang. Alhamdulillah, ini semua totalnya r1.467.500. Nanti ambil obatnya di Farmasi ya. Dek, sebentar ya, Kak."
[Music]
"Kak, sorry, I'll come back later, okay." "Oh, yes, Umi, Fahri, Umi has some money. Fahri's money is not enough to pay for the hospital. Wait a moment, Fahri."
/"Kak, maaf, nanti saya balik lagi ya." "Oh, iya, Umi ya. Fahri, Umi ada megang duit. Duit Fahri kurang untuk bayar rumah sakit. Sebentar ya, Fahri."
"Astagfirullahalazim, only 2,000 Umi's money. Child, where do we find the rest, Omi? Because if not paid, we can't go home. Dek, wait a moment. Yes, Kak, how much money do you have, Dek?"
/"Astagfirullahalazim, cuman 2.000 duit Umi. Nak, di mana kita cari sisanya ya, Omi? Karena kalau gak dibayar, kita enggak boleh pulang. Dek, sebentar. Iya, Kak, duitnya ada berapa, Dek?"
"E, I have 800,000, Kak. Okay, it's okay, the rest I'll pay later. Allahu Akbar, really, Kak? Yes, you're lucky to still have a mother. Take good care of your mother. Yes, thank you very much, Kak. Yes, thank you, Kak. Yes, okay, your mother is healthy. Here, take the medicine. Yes, Kak. Assalamualaikum."
/"E, duit saya ada 800.000, Kak. Ya udah, gak apa-apa, sisanya biar nanti kakak yang bayarin. Allahu Akbar, yang betul, Kak? Iya, kamu beruntung masih punya ibu. Jaga ibumu baik-baik. Ya, makasih banyak ya, Kak. Iya, makasih ya, Kak. Iya, ya udah sehat-sehat ya ibunya. Ini ambil obatnya. Iya, Kak. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam Warahmatullahi, next, ma'am."
/"Waalaikumsalam Warahmatullahi, selanjutnya ibu."
"Asna, that's the story, Mr. RT. Astagfirullahalazim, indeed Mrs. Endang from the past likes to slander people. But is it true? Hah, I'm a bit doubtful, Mak Bet. Oh Allah, Mr. RT still doesn't believe it. Ask Waana fat, she has the video evidence."
/"Asna, jadi kayak gitulah ceritanya, Pak RT. Astagfirullahalazim, memang Bu Endang ini dari dulu ya suka kali fitnah orang. Tapi apa betul itu? Hah, kok agak ragu saya, Mak Bet. Ya Allah, masih enggak percaya juga, Pak RT ini. Tanyalah sama Waana gendut, ada dia bukti videonya."
"The video means like this, Mr. RT, that fat child keeps peeking. In the video, Stella and Fahri are makblem. Mak Bet, have you seen the video? Ih, the video is good, Mak Bet. How long is the duration?"
/"Video maksudnya gini loh, Pak RT, ke anak gendut itu ngintip terus. Di videonya lah, Stella sama Fahri lagi makblem. Mak Bet, udah nengok videonya? Ih, bagus videonya, Mak Bet. Durasinya berapa lama?"
"Why is Mr. RT asking about the video? How was the case before? I mean, is it good, is the video quality clear or not so we can report it to the police. That Fahri is really a victim. If it's blurry or shaky, it's because of the bad phone, we can't check if it's Fahri or not."
/"Apanya kok Pak RT gerot? Lah kau tanya pula soal videonya. Kasusnya ini kayak mana dulu. Maksud saya, bagus enggak, kualitas videonya bersih enggak gitu loh, biar bisa kita laporkan ke polisi. Bahwasanya Fahri itu betul-betul jadi korban. Kalau misalnya ngeblur atau goyang-goyang, kan kena hp-hp yang jelek, gak bisa kita cek itu Fahri atau bukan gitu loh."
"Just look at the video yourself, Mr. RT. Really exciting, ahah. Okay then. If this is proven, we have to tell everyone in this village, Mak Bet. Yes, because everyone in this village thinks Fahri is wrong. Ahh, so we have to apologize to Fahri and Umi who have been slandered. Yes, agree, Mr. RT? We have to clear Fahri and Umi who have been slandered by that grandong grandma. Mr. RT, I never liked Endang from the start. Ah, hit her head."
/"Tengok aja L sendiri videonya, Pak RT. Heboh kali pun, ahah. Yaudah dah, gini aja. Kalau memang ini terbukti, kita harus ngasih tahu sama orang kampung di sini semua, Mak Bet. Ya kan, karena orang kampung ini semua yang tahu Fahri yang salah. Ahh, jadi kita harus minta maaf sama Fahri dan Umi yang sudah memfitnahnya. Ya kan, setuju Pak RT? Kita harus bersihkan sama Fahri sama Umi yang udah kena fitnah sama nenek grandong itu. Pak RT, aku dari dulu enggak suka kali si Endang itu lah. Ah, tunjangkan kepalanya.
Kebenaran harus diungkap, jangan biarkan fitnah merusak nama baik orang lain.
Maksud saya, bagus enggak kualitas videonya? Bersih enggak, gitu loh. Ini penting biar bisa kita laporkan ke polisi, bahwasanya Fari itu betul-betul jadi korban. / What I mean is, is the video quality good or not? Is it clear or not? This is important so we can report it to the police, to prove that Fari is really a victim.
Kalau misalnya videonya ngeblur atau goyang-goyang, kan kena hp-hp yang jelek, jadi kita tidak bisa cek itu Fari atau bukan. / If, for example, the video is blurry or shaky, it might be due to bad phones, so we can't check if it's Fari or not.
Tengok aja video L sendiri, Pak RT, heboh kali pun. / Just look at L's video, Mr. RT, it's very viral indeed.
Yaudah, gini aja. / Okay, let's do this.
Kalau memang ini terbukti, kita harus ngasih tahu sama orang kampung di sini semua, Mak Bet. / If this is proven, we must inform all the villagers here, Mak Bet.
Kan karena orang kampung ini semua yang tahu Fari yang salah. / Because all the villagers know that Fari is at fault.
Jadi, kita harus minta maaf sama Fari dan Umi yang sudah memfitnahnya, ya kan? / So, we have to apologize to Fari and Umi for defaming them, right?
Setuju, Pak RT? / Agree, Mr. RT?
Kita harus bersihkan nama Fari dan Umi yang sudah kena fitnah sama nenek Grandong itu. / We have to clear Fari and Umi's names that have been defamed by that Grandong grandmother.
Pak RT, aku dari dulu enggak suka kali sama si Endang itu. / Mr. RT, I've never liked Endang.
Aku pun kepengin kali mak bet, nunjangnya pakai kaki badakku ini. / I really want to kick her with my big foot, Mak Bet.
Ya udahlah, Mak Bet, aku ngumpuli warga dulu, ya? / Alright, Mak Bet, I'll gather the residents first, okay?
Iya, laris, hati-hati kau. / Yes, sell well, be careful.
Iya, kalau gitu, Mak Bet, ayo kita sama-sama untuk ngumpulin orang kampung di sini. / Yes, if so, Mak Bet, let's gather the villagers here together.
Kita kasih tahu bahwasanya Fari tidak bersalah. / Let's inform them that Fari is innocent.
Ayo, alah, kalau itu Pak RT aja lah. / Come on, let Mr. RT do that.
Aku mau ke rumah sakit, jengu Umi, sekalian mau ngasih tahu ke Umi juga kalau kebenaran sudah terungkap. / I want to go to the hospital, visit Umi, and also inform Umi that the truth has been revealed.
Kasih tahu semua, ya, Pak RT. / Tell everyone, okay, Mr. RT.
Ya udahlah, kalau Mak Beti enggak mau, biar saya sendiri. / Alright, if Mak Beti doesn't want to, let me do it myself.
Memang ini sudah tugas sebagai RT, ya kan? / This is indeed a duty as RT, right?
Selama saya di sini, Mak Bet, selama menjabat, saya tidak pernah meneko-niko orangnya. / While I'm here, Mak Bet, during my tenure, I never meddle with people.
Saya memang kalau dia salah, ya salah. / If they're wrong, they're wrong indeed.
Betul-betul, jadi memang ini tugas sebagai RT. / Truly, so this is indeed a duty as RT.
Saya tidak pernah yang namanya itu untuk banyak kali kuah kau, Pak RT. / I've never been the one to indulge you much, Mr. RT.
Korupsi aja kerjaan kau, banyak kali. / Corruption is your only job, so many indeed.
Cerita ngomong betul salah, korupsi salah, semua salah. / The story talks right wrong, corruption wrong, everything is wrong.
Awak di mata warga ini, tapi kasihan kali Umi, cuman enak juga jadi Fari. / You in the eyes of the residents, but poor Umi, it's also nice to be Fari.
Awak pun mau tak apah ku sebut namanya, ya udah tahulah kamu semua itu. / You don't even want me to mention the name, but you already know it all.
Yo tahulah kami, Wak Nai itu. / Yes, we know, it's Wak Nai.
Kan dia yang menelpon lagi si Susan dari Facebook, video call pakai handphone. / He's the one who called Susan again from Facebook, video calling with a phone.
Ih, kok mana otaknya itu? / Oh, where is his brain?
Jang, gatal kali dia. / Oh, he's very annoying.
Kan wandai, ya gatal lah. / He's a wanderer, yes very annoying.
Namanya laki-laki merantu, bukan masalah lakinya merantu, tapi memang dia yang kegatalan. / He's a wandering man, not an issue of wandering, but he's indeed annoying.
Kita ini janda pun. / We're widows too.
Eh, memang dia itu yang terlalu. / Eh, he's really over the line.
Heh, kalian tahu ceritanya sebetulnya tentang Fahri, anak Umi. / Hey, do you actually know the story about Fahri, Umi's son.
Ya tahulah, bayoh, satu kampung ini tahu kelakuan Fari kayak mana. / Of course, everyone in the village knows how Fari behaves.
Eh, dia yang melecehkan si Stel sama kawan-kawannya, kan Alim. / Eh, he's the one who harassed Stel and his friends, right Alim?
Padahal udah kubangga-banggakan, pengen aku menikah sama kau, Pak. / I've been bragging, wanting to marry you, Sir.
Pengen aku punya anak kayak kau, Pak. / I want a child like you, Sir.
Karena Alim, rupanya bojat juga anak itu, Jang. / Because Alim, turns out that kid is naughty too, Jang.
Itu kan cerita yang kalian dengar, tapi cerita sebetulnya si Fahri lah yang diperkodok sama si Stel. / That's the story you've heard, but actually, Fahri is the one wronged by Stel.
Ah, yang betul, Kak, gak percaya kau. / Oh, really, Brother, you don't believe it.
Mak Beti udah punya buktinya, k. / Mak Beti already has the evidence, okay.
Anak gendut pun ada videonya waktu si Fahri dibaengblaem sama orang Stel dan gengnya. / Even the fat kid has a video when Fahri was wronged by Stel and his gang.
Alamak, bayoh, C, mana itu? / Oh my, C, where is that?
Ayolah, kali. / Come on, maybe.
Udah memfitnah Fahri ini, nih yang semalam fitnah Umi sama Fahri. / Already slandered Fahri, those who slandered Umi and Fahri last night.
Kau pun, ianya sampai kau lempar-lempari si Fahri. / You too, until you threw things at Fahri.
Ih, aku gak ikut-ikutan, ya. / Uh, I'm not involved, okay.
Dari awal pun aku percaya kalau si Fahri itu adalah korban. / From the beginning, I believed that Fahri is a victim.
Kelennya ikut-ikutan memfitnah Umi sama Fahri. / You all joined in slandering Umi and Fahri.
Iyalah, we, aku pun udah nuduk Umi juga semalam. / Yes, I also accused Umi last night.
Kasihan kali si Umi, ya. / Poor Umi, right.
Ayolah, we, kita minta maaf sama Umi. / Come on, let's apologize to Umi.
Iya, kalian kasih tahu juga sama warga yang lain biar sama-sama ke rumah Umi minta maaf. / Yes, let others know so we can all go to Umi's house to apologize.
Ini aku ngasih tahu tetanggaku dulu, ya. / I'm informing my neighbor first, okay.
Botulah kata Khisma, ramai-ramailah kita ke rumah Umi minta maaf. / Khisma is right, let's go to Umi's house to apologize en masse.
Yo, ayo kita serang rumah Endang yuk. / Yes, let's attack Endang's house.
Gara-gara dia, aku fitnah Umi. / Because of her, I slandered Umi.
Jangan dulu, kita minta maaf dulu sama Umi, baru kita bakar rumah Endang. / Not yet, let's apologize to Umi first, then we'll burn Endang's house.
Habis itu, kita colong barang-barang rumah Endang, kita ambil semua. / After that, we'll steal things from Endang's house, take everything.
Allahu akbar, penc! Kalian semuanya, bay bisa pula diambil. / Allahu Akbar, penc! You all, things can indeed be taken.
Bapak-bapak, ibu-ibu, apa yang dituduhkan ke Fari dan Umi itu ternyata tidak benar. / Ladies and gentlemen, what was accused of Fari and Umi is not true.
Pokoknya ini harus kita sampaikan ke warga yang lain untuk minta maaf ke Umi karena sudah memfitnahnya. / We must tell the other residents to apologize to Umi for slandering her.
Kebenaran ini harus kita ungkapkan. / We must reveal this truth.
Stella dan Endang lah yang salah, bukan Umi dan Fari. / Stella and Endang are the ones at fault, not Umi and Fari.
Alah, semalam pun Pak RT ikut-ikutan fitnah Umi aja kok. / Oh, last night even Mr. RT joined in slandering Umi.
Ya, saya kan enggak tahu, kemakan cakep Endang. / Yeah, I didn't know, fooled by Endang's charm.
Inilah kita semua korban kena tipu sama Endang. / We are all victims, deceived by Endang.
Tapi semua itu tidak penting, bapak-bapak, ibu-ibu. / But all of that is not important, ladies and gentlemen.
Yang terpenting adalah Fahri dan Umi tidak bersalah. / What matters is that Fahri and Umi are innocent.
Jadi, yang saya mau, kita harus bikin sambutan yang meriah untuk Umi. / So, what I want is for us to make a grand welcome for Umi.
Mintalah duitnya Pak RT biar kita buat sambutan yang meriah untuk Umi. / Ask Mr. RT for money so we can make a grand welcome for Umi.
Ah, asik, duit aja. Otak kelen yang ada aja lah. / Ah, great, just money. It's just in your head.
Buat udah bubar semua. Bubar, 10.000 aja, beli gorengan kau lagi. / When it's over, disband, just 10,000, buy some snacks again.
As, duit-d aja. Kalau jumpa, aku nyesel kali aku semalam, tuh. / Well, just money. If we meet, I'll really regret last night.
Pak RT, gak usah. / Mr. RT, no need.
Kebenaran akan selalu terungkap, meski banyak yang lebih percaya pada kebohongan.
Transcript
Kita sampaikan ke warga yang lain untuk minta maaf ke Umi karena sudah memfitnahnya. / We tell the other residents to apologize to Umi because they have slandered her.
Kebenaran ini harus kita ungkapkan. / We must reveal this truth.
Stella dan Endang lah yang salah, bukan Umi dan Fari. / Stella and Endang are the ones at fault, not Umi and Fari.
Malam semalam pun Pak RT ikut-ikutan fitnah Umi. / Even last night the neighborhood head joined in to slander Umi.
Saya kan enggak tahu kemakan cakep Endang. / I didn’t know I was taken in by Endang’s charm.
Inilah kita semua korban kena tipu sama Endang. / We are all victims of Endang's deceit.
Tapi semua itu tidak penting, bapak-bapak dan ibu-ibu, yang terpenting adalah Fahri dan Umi tidak bersalah. / But none of that matters, ladies and gentlemen, what’s important is that Fahri and Umi are not at fault.
Jadi, yang saya mau, kita harus bikin sambutan yang meriah untuk Umi. / So, what I want is for us to make a grand welcome for Umi.
Mintalah duitnya Pak RT biar kita buat sambutan yang meriah untuk Umi. / Ask for money from the neighborhood head so we can make a grand welcome for Umi.
Ah, asik, duit aja, otak kelen yang ada aja lah. / Ah, great, just money, use your brains.
Buat udah bubar semua. / Let’s all disperse.
Bubar 10.000 aja, beli gorengan. / Just disperse with 10,000, buy some fritters.
Kau lagi as duit-d aja. / You just focus on the money.
Kalau jumpa aku, nyesel kali aku semalam tu, Pak RT. / If you see me, you’ll regret it last night, Mr. Neighborhood Head.
Kita tinggal di manalah sekarang, ya nak? / Where are we staying now, dear?
Kita pulang ke rumah aja, ya Umi. / Let’s just go home, Umi.
Berat rasanya Umi untuk balik ke kampung itu. / It feels hard for Umi to return to that village.
Nak, kamu sudah percaya lagi sama Umi dan Fari akibat perbuatan Endang. / Dear, you’ve trusted Umi and Fari again because of Endang’s actions.
Umi dan Fari mau bersihkan nama Umi dari masalah ini. / Umi and Fari want to clear Umi’s name from this issue.
Fari mau buktikan Umi kalau kita tuh gak salah. / Fari wants to prove to Umi that we’re not at fault.
Untuk sementara, kita pulang aja ya Umi. / For now, let’s just go home, Umi.
Sebentar, Umi, Fari ambil tas. / Hold on, Umi, Fari will get the bag.
Dulu loh Umi mau pulang, udah sembuh ini. / Before, Umi wanted to go home, now she’s recovered.
Kok cepat kali baru mau ditengok? / Why is it so fast that you just want to be seen?
Iya, mak bet, Alhamdulillah Umi udah sembuh. / Yes, Mak Bet, Alhamdulillah Umi has recovered.
Ya ampun, tiba-tiba ada mak betti. / Oh my, suddenly Mak Betti is here.
Ya udah, kalau gitu kita cerita di rumah aja. / Well then, we’ll just chat at home.
L ya mau cerita apa, mak bet? Umi jadi penasaran. / What do you want to talk about, Mak Bet? Umi is getting curious.
Aku udah tahu semua ceritanya. / I already know the whole story.
Umi, semua bukti Fari udah kumpulin, bahwasanya setela binatang itulah yang salah. / Umi, all the evidence Fari has collected shows that that creature is the one at fault.
Tapi, Mak bet, semua warga gak percaya sama Umi dan lebih percaya sama Endang. / But, Mak Bet, all the residents don’t believe Umi and trust Endang more.
Aduh, jangan goyang kali Umi, slow aja. / Oh, don’t be so shaken Umi, just take it easy.
Itu urusanku, biar ku hadapin orang kampung itu. / That’s my business, let me face those villagers.
Jangan takut, Umi, aku pasang badan untuk Umi, apapun itu ceritanya. / Don’t be afraid, Umi, I’ll stand up for Umi, whatever the story is.
Makasih banyak ya, Mak. / Thank you very much, Mak.
Halo, assalamualaikum. / Hello, peace be upon you.
Waalaikumsalam. / Peace be upon you too.
Apa betul saya berbicara dengan saudara Fahri? / Am I speaking with Mr. Fahri?
Iya, Pak, betul, saya sendiri. / Yes, Sir, that’s correct, it’s me.
Ada yang bisa saya bantu? / Is there anything I can help with?
Baik Pak, terima kasih, ini saya langsung ke kantor. / Alright Sir, thank you, I’ll head to the office immediately.
Assalamualaikum. / Peace be upon you.
Memang, pauknya orang-orang kampung itu, Umi, pauknya gak ketulungan. / Indeed, the villagers there, Umi, their behavior is intolerable.
Udah tahu Endang jahat, masih ada aja yang percaya. / They already know Endang is bad, yet there are still those who believe.
Aneh kan, Umi? / Isn’t it strange, Umi?
Bu, Umi, tadi Fari ditelepon Polisi suruh ke kantor ngelapor untuk buat keterangan. / Mom, Umi, earlier Fari was called by the police to go to the office to report for a statement.
Oh, udah lapor polisi? / Oh, have you reported to the police?
Alhamdulillah, udah, Bu. / Alhamdulillah, yes, Mom.
Ini Fari dipanggil untuk diperiksa lebih lanjut. / Fari has been called for further questioning.
Alhamdulillah ya Allah. / Praise be to Allah.
Ya udah, sekarang Fari cepat ke kantor polisi. / Alright, Fari, quickly go to the police station now.
Umi nunggu di rumah. / Umi will wait at home.
Ya baik, Umi. / Yes, okay, Umi.
Mari, Bu. / Goodbye, Mom.
Assalamualaikum. / Peace be upon you.
Waalaikumsalam. / Peace be upon you too.
Mak Beti naik apa? Bareng aja sama Umi, naik becak, muat kok. / What is Mak Beti taking? Just go with Umi, ride a becak, it fits.
Ini ada-ada aja, Umi, ini masih aja bisa bercanda ya. / This is something, Umi, you can still joke around.
Barangnya seambrek-ambrek gini, kok mana muat? / With so many things like this, how could it fit?
Udah duluan aja, Umi, aku naik mobil. / Just go ahead, Umi, I’ll take the car.
Soalnya kita jumpa aja di rumah. / Let’s just meet at home.
Ya, assalamualaikum. / Yes, peace be upon you.
Waalaikumsalam. / Peace be upon you too.
Alhamdulillah ya Allah, engkau telah mendengar doaku. / Praise be to Allah, You have heard my prayer.
Hamba yakin dan percaya, engkau maha tahu, engkau maha mendengar. / I am sure and believe, You are all-knowing, You are all-hearing.
Masya Allah. / What Allah wills.
Tabarakallah. / Blessed is Allah.
Heh, langsung aja kalian ke rumah Umi ya. / Hey, just go straight to Umi’s house.
Kata Mak Beti, Umi udah di jalan. / Mak Beti said Umi is already on her way.
Ya Kak, mana yang lain? / Yes, Brother, where are the others?
Masih di belakang orang itu, Kak. / Still behind that person, Brother.
Oh, I lama kali pun kau gerak duluan, aku ya tunggu. / Oh, you move slowly, I’ll just wait.
Ris, aku. / Ris, it’s me.
Pak, udah diam, jangan ngomong kau banyak. / Sir, stop, don’t talk too much.
Orang ini yang gak suka, pecah gendang telinga orang, kau bikin l. / This person doesn’t like it, you’re making people’s eardrums burst.
Kenapa ngomong kau? / Why are you talking?
Itulah panjang kali, kayak dari tol bin ke kisaran. / That’s too long, like from the toll road to the area.
Aneh kali, kan orang memang ngomong kayak gini. / That’s strange, people do talk like this.
Kokak su, aku kan disuh. / I was told to, Brother.
Bang, akuakong kaku, aku a. / Brother, I'm stiff, I ...
Hah, itu bisanya kau ngomong pendek. / Hah, you're able to talk briefly.
Aku kalau nangis, ngomongku kayak gini. / When I cry, I talk like this.
Ris, memang gak bisa cepat aku ngomong kayak gitu, kan karena parah. / Ris, I can’t talk fast like that, it’s really bad.
Ya udah, nangis aja. / Alright, just cry.
Kok selamanya biar pendek cara ngomongmu. / Why always keep your speech short.
Ya udah, ao udahlah kau ajaalah yang pikir, Ris. / Alright, you just think about it, Ris.
Aku gak mau orang ini pun gak suka lagi nengok aku, kan udah gak apa-apa kok. / I don’t want this person to not like seeing me anymore, it’s fine.
Sukaunah. / Whatever.
Ya udah, kok marah. / Alright, why are you angry.
Coba kalian jadi aku, kalian pikir enak ada kangkung di makan. / Try being me, do you think it's fun eating water spinach.
Bancet, koncet, koncet, adik-adik. / Bancet, koncet, koncet, siblings.
Coba kita latihan selawat dulu. / Let's practice selawat first.
Nanti kalau Umi datang, jangan lupa selawatnya yang kuat. / Later, when Umi arrives, don’t forget to recite the selawat strongly.
Coba kita latihan ya. / Let’s practice.
1, 2, 3. Shatullaham di Quran. / 1, 2, 3. Shatullaham in the Quran.
Stop, stop, stop. / Stop, stop, stop.
Aduh, adik-adik, kok enggak kompak ini selawatnya. / Oh dear, siblings, why isn’t this selawat in unison.
Kayak gini shatullah shamullah, gitu ya? Bisa ya? / Like this, shatullah shamullah, right? Can you do it?
Iya, Pak. / Yes, Sir.
Kebaikan dan kejujuran selalu akan terungkap, meski dalam situasi sulit.
Transcript
Ngomongku kayak gini, Ris, memang gak bisa cepat. Aku ngomong kayak gitu kan karena parah, ya udah nangis aja. L, kok selamanya biar pendek cara ngomongmu? Ya udah, aku udahlah, kau aja yang pikir, Ris. Aku gak mau orang ini pun gak suka lagi nengok aku, kan udah gak apa-apa kok. Sukaunah, ya udah, kok marah.
/Speaking like this, Ris, really can't be fast. I talked like that because it was bad, and I just cried. L, why is your way of speaking always short? Okay then, I have finished, you just think about it, Ris. I don't want this person to dislike seeing me anymore, it's really okay. Sukaunah, okay then, why are you angry.
Coba kalian jadi aku, kalian pikir enak ada kangkung di makan. Bancet, koncet, koncet. Adik-adik, coba kita latihan selawat dulu. Nanti kalau Umi datang, jangan lupa selawatnya yang kuat. Coba kita latihan ya, 1, 2, 3: shatullaham di Quran. Stop, stop, stop! Aduh, adik-adik, kok enggak kompak ini? Selawatnya kayak gini: shatullah, shamullah. Gitu ya, bisa ya? Iya, Pak RT. Coba kita selawatan, 1, 2, 3: shatullah, salamullah.
/Try being me, do you think it's nice to have spinach eaten. Bancet, koncet, koncet. Siblings, let's practice selawat first. Later when Umi comes, don't forget the strong selawat. Let's practice, 1, 2, 3: shatullaham in the Quran. Stop, stop, stop! Oh dear, siblings, why is it not in sync? The selawat is like this: shatullah, shamullah. Like that, can you do it? Yes, Mr. RT. Let's do the selawat, 1, 2, 3: shatullah, salamullah.
Al rasulillah. Bagus! Nanti waktu Umi datang, kayak gitu ya, anak-anak. P, kau yang paling banyak dosanya sama Umi semalam. Itu suaramu paling kuat, kan teriak-teriak "usir Umi, usir Umi," gitu kan? Namanya aku kemakan cakap Endang. Kak, udah tahu kau Endang jahat, masih juga kau percaya? Pak, ibu-ibu, bapak-bapak, nanti ketika Umi datang, harus ceria dan semangat ya? Iya.
/Al rasulillah. Good! Later when Umi comes, do it like that, children. P, you have the most sins with Umi last night. Your voice was the loudest, shouting "expel Umi, expel Umi," right? It's called being influenced by Endang's words. Brother, you already know Endang is bad, yet you still believe it? Sir, ladies and gentlemen, later when Umi comes, you have to be cheerful and enthusiastic, okay? Yes.
Pakt jam berapa datang Umi? Pak RT, udah pegal kakiku ini. Tunggu dulu ah, mengelu aja kata Mak betti, bentar lagi Umi datang, udah di jalan. Itu Pak RT, itu Umi udah datang! Ha, udah datang Umi! Ayo adik-adik, selawatan, selawatan, ibu-ibu, bapak-bapak, selawatan, ayo, ayo!
/What time does Umi arrive? Mr. RT, my legs are tired already. Wait a moment, just like Mak Betti said, Umi is coming soon, already on the road. There, Mr. RT, Umi has arrived! Ha, Umi has arrived! Come on, siblings, selawat, selawat, ladies and gentlemen, selawat, come on, come on!
Ayo, atullah, salamullah. Masyaallah, anak-anak, Umi!
/Come on, atullah, salamullah. Masyaallah, children, Umi!
Ullamah, Masyaallah. Umi, gak nyangka kalau ada sambutan seperti ini. Terima kasih banyak untuk bapak-bapak, ibu-ibu, Pak RT, dan Rismaud.
/Ullamah, Masyaallah. Umi, I didn't expect such a welcome. Thank you very much to the gentlemen, ladies, Mr. RT, and Rismaud.
Kalau sambutannya seperti ini, saya enggak bisa ngomong apa-apa, dan saya minta maaf kepada semua warga yang sudah membuat kegaduhan di kampung ini. Mohon dimaafkan. Betul apa yang kubilangkan, Umi, kebenaran itu pasti terungkap. Saya selaku RT di kampung ini mohon izin dan mohon maaf sebesar-besarnya kepada Umi atas tuduhan yang tidak benar. Mohon maaf ya, Umi.
/If the welcome is like this, I can't say anything, and I apologize to all the residents for causing a commotion in this village. Please forgive me. What I said is true, Umi, the truth will surely be revealed. As the RT in this village, I seek permission and apologize profusely to Umi for the false accusations. Sorry, Umi.
Jadi, kalian harus tahu kalau pelecehan itu bisa terjadi sama laki-laki. Masih ada loh laki-laki yang hatinya bersih dan adabnya juga baik di negeri ini, walaupun gak banyak. Contohnya kayak Fari. Jadi, jangan anggap remeh ya masalah ini. Ini jadikan pelajaran untuk kita semua.
/So, you need to know that harassment can happen to men. There are still men whose hearts are pure and manners are good in this country, although not many. Examples like Fari. So, don't underestimate this issue. Let this be a lesson for all of us.
Sekali lagi, Umi mau bilang makasih banyak untuk warga yang udah percaya sama Umi dan Fah. Sema kita dalam lindungan Allah di mana pun kita berada dan sehat selalu. Kami bersama Umi tetap semangat! Umi, tetap semangati!
/Once again, Umi wants to say thank you very much to the residents who have believed in Umi and Fah. May we all be under Allah's protection wherever we are and always be healthy. We are with Umi, stay enthusiastic! Umi, stay motivated!
Masyaallah, makasih ya bapak-bapak, ibu-ibu. Umi betulan terharu. Hidup Umi! Hidup Umi! Hidup Umi!
/Masyaallah, thank you gentlemen, ladies. Umi is truly touched. Long live Umi! Long live Umi! Long live Umi!
Udah, udah, Umi bukan ketua Ormas. Saatnya misi terakhir, kita harus kasih pelajaran ke Endang. Dia penyebab semua ini. Setuju?
/Okay, okay, Umi is not the leader of the mass organization. It's time for the last mission, we have to teach Endang a lesson. He's the cause of all this. Agree?
Setuju! Jangan, bapak-bapak, ibu-ibu, enggak baik untuk balas dendam. Biarkan Allah yang membalasnya. Ayo kita usir dia dari kampung ini! Ayo!
/Agree! No, gentlemen, ladies, it's not good to take revenge. Let Allah repay him. Let's drive him out of this village! Come on!
Aduh, he he he, sabar bapak-bapak, ibu-ibu. Sabar, kita usang. Kita usang, ak didengar cakap aw. Ah, sabar, udah, biarin aja Umi. Biarkan aja, Pak RT. Orang itu ke rumah Endang sekali-sekali kita kasih pelajaran biar enggak berlebihan kali mulutnya.
/Oh dear, he he he, be patient, gentlemen, ladies. Patient, we are worn out. We are worn out, not heard. Ah, be patient, okay, just ignore Umi. Just let it be, Mr. RT. Those people go to Endang's house, sometimes we give a lesson so they don't speak excessively.
Mulai sekarang, siapa yang berani ganggu Umi, itu tanggung jawabku. Aku pasang badan untuk Umi. Saya juga, sebagai RT, saya akan membela Umi. Apapun itu ceritanya, aku juga Umi paling depan. Aku, Umi, aku bersama Umi.
/From now on, anyone who dares to disturb Umi, it's my responsibility. I will stand up for Umi. Me too, as RT, I will defend Umi. Whatever the story is, I will also be at the forefront with Umi. Me, Umi, I'm with Umi.
Ponia, benar ini rumahnya Pak Ri? Benar, Pak. Oh, aku pun pernah grebek rumah ini. Bang, kasus apa? Kasus pelakor, Bang. Habis istri sahnya dipukuli. Udah, dia pelakor, dia pula yang mukuli. Endang namanya, kan? Dek, nama anaknya Setela, kan?
/Ponia, is this really Mr. Ri's house? Yes, sir. Oh, I have also raided this house. Brother, what case? A case of homewrecker, Brother. After his legal wife was beaten. Already, she's a homewrecker, she's also the one who beat her. Endang is the name, right? Little one, the child's name is Setela, right?
Betul, Pak. Oh, memang suka nyari masalah keluarga ini. Ya, betul, Bang. Di kantor banyak laporan. Tenang, semuanya tenang. Serahkan kasus ini sama pihak kami, biar kami yang menangani.
/Correct, sir. Oh, this family really likes causing trouble. Yes, correct, Brother. There are many reports at the office. Calm down, everyone, calm down. Leave this case to us, let us handle it.
Yaudah, gedorlah rumahnya, Pak. Nunggu apa lagi? Ya kan? Iya, Ibu, sabar.
/Alright, knock on the door, sir. What are you waiting for? Right? Yes, ma'am, be patient.
Yaendangang per, buang gak keluar orangnya. Bakar aja rumahnya kalauak mau keluar.
/Yaendangang, just throw it out, if the person doesn't come out. Just burn the house if they want to come out.
Ibu, astaghfirullah, kita jangan terpancing emosi. Emosi itu ad sifat setan yang tidak disukai oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
/Ma'am, astaghfirullah, let's not be provoked by emotions. Emotions are a trait of the devil that is not liked by Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Intinya, akak berani keluar, dia, Bang? Yaudah, doah, siap, Bang. Ka de ka, baik, Bang.
/The point is, do they dare to come out, Brother? Alright, good, Brother. Yes, yes, okay, Brother.
Siap, macam mana? Siap? Enggak ada tersangka, Bang. Kabur! Ih, udah kabur dua binatang itu. Ah, naku, mau cari rumah.
/Ready, how is it? Ready? No suspects, Brother. Escape! Eh, those two animals have already run away. Ah, I want to find a house.
Murah, tanya sama Betti.
/Cheap, ask Betti.
Lah, dan saya minta maaf kepada semua-semuanya. Kepada semua-semuanya, ya ada lagi.
/Oh, and I apologize to everyone. To everyone, yes, again.
Ih, kak, anak gendut itu udah ngintip.
/Eh, brother, that chubby kid is peeking.
Ya, karena selama ini orang kampung di sini semua yang tahu itu adalah siapa. Fahi tadi, ya, Fahi yang salah. Bisa dibelah tuh. Janganlah, kalau Endang gak apa-apa, telnya. Jangan enak itu, aku udah tahu semua ceritanya. Fari, eh, Fariasih, banyak ya.
/Yes, because all this time, everyone in this village knows who. Earlier, Fahi, yes, Fahi was wrong. That's split. Don't, if Endang is okay, his phone. Don't enjoy that, I already know the whole story. Fari, eh, Fariasih, a lot yes.
Makasih ya. Ke mana?
/Thanks. Where to?
Duh, dan mohon maaf sebesar-besarnya atas tuduhan saya sebagai RT. Tu harus memimpin dengan kebaikan dan kebenaran yang ter...
/Oh, and I apologize profusely for my accusations as RT. You have to lead with goodness and truth that is...