Nining Mau Di Usir || Kontrakan Rempong Episode 874
Don't let rumors define someone's character; the truth often gets lost in the noise.
"Ye, he, we, kayak mana ya si Nining itu ya. Kasihan kali loh dia kalau aku kayak gini. Aku antara percaya dan tidak percaya juga sih, soalnya waktu Bu Nong ketinggalan, eh hilang duit di situ. Berdua orang tuh di situ. Berarti kayak gitu caranya kau secara tidak langsung menuduh si Nining lah. Mana mungkin Ning kayak gitu loh, udah lama penduk kawan, gak tahu sifat kawannya. Masa bukan gitu loh, Bor? Bukan maksudnya aku menuduh dia, tapi kayak mana lagi loh, warga sini udah nuduh dia loh."
/
"Yeah, he, we, how is Nining really like? I feel sorry for her if I'm like this. I am between believing and not believing too, because back when Mrs. Nong left, eh, money was lost there. The two of them were there. So that's how you indirectly accuse Nining. There's no way Ning would do that, we've been friends for a long time, don't know each other's nature. It can't be like that, Bor? I don't mean to accuse her, but what can I do, the people here are already accusing her."
"Eh, Tati, don't join in with the accusations. Tati, we kind of don't know what Nining is like. We shouldn't be like that. Tati, that's Yul, this is a supernatural being. We don't know who owns it. Don't talk recklessly, because my heart is pushed to your stomach."
/
"Eh, Tati, don't join in the accusations. Tati, we kind of don't know what Nining is like. We shouldn't be like that. Tati, that's Yul, this is a supernatural being. We don't know who owns it. Don't talk recklessly, because my heart is pushing until your stomach."
[Music]
"Nanti, tenang-tenang ibu-ibu, tenang. Ibu-ibu, ibu-ibu, tenang. Kita harus cari solusinya. Jika dibiarkan macam ini, kita merasa tidak nyaman di kampung ini. Kan, gimana kalau kita laporkan ke Bu Lura atau Bu Kepling aja, biar ditindaklanjutin?"
/
"Later, calm down mothers, calm down. Mothers, mothers, calm down. We have to find a solution. If left like this, we feel uncomfortable in this village. So, what if we report it to Mrs. Lura or Mrs. Kepling, so that they can follow up?"
"Alah, percuma kita lapor-lapor, enggak ada gunanya, Bun. Alah, kita obrak-abri aja rumahnya sekalian sudah atuh. Tenang dulu, kita tidak cukup banyak bukti. Bagaimana kalau nanti kita jadinya timbulnya fitnah? Iya, betul, belum tentu dia pelakunya. Apak tempat orang pintar aja kita tanya. Alah, enggak usahlah, kelamaan. Gara-gara dia, aku banyak hutang. Kalau kelamaan, bisa habis uang kita nanti dibuat sama si Nul. Kayak mana y kalau aku ketahuan? Nanti pasti kayak si Nining yang dibuat, atau lebih parah lagi dibakar hidup-hidup. Aku kayak manu ini."
/
"Ah, it's useless to report, there's no use, Bun. Ah, let's just ransack her house altogether. Calm down first, we don't have enough evidence. What if later it turns into slander? Yes, right, it's not certain she's the perpetrator. Let's just ask a smart person. Ah, never mind, it's been too long. Because of her, I have a lot of debt. If it drags on, our money could be gone later, made by Nul. What if I get caught? Later it will definitely be like Nining, or worse, burnt alive. I'm like this."
"Ya, baiklah ibu-ibu, karena sudah sepakat semuanya ini, karena sudah resah dengan tingkah lakunya si Nining, bagaimana kalau sekarang saja kita gerak? Kita usir Nining dari rumahnya, kita usir Nining dari kampung ini. Setuju? Setuju! Ayo, usir, usir!"
/
"Yes, alright mothers, because everyone has agreed, because they are upset with Nining's behavior, how about we move now? Let's expel Nining from her house, let's expel Nining from this village. Agree? Agree! Come on, expel, expel!"
"Nah, ada apa itu? Kok rame-rame? Orang itu mau ngusir Nining? Kok jadi makin parah gini ya masalahnya? Aduh, kayak mana ini? Aku kayak ngomong sama yang lain dulu lah, ngasih tahu orang itu. Aku jangan di kepikiran sama si Castel. Kasihan kali aku sama si Castel, enggak mau sekolah dia. Katanya karena dijin kawan-kawannya. Dia katanya mamanya piara tuyul, pasti dipesit itu anak. Itu kasihan mentalnya."
/
"Well, what's going on there? Why is it so crowded? Are they going to expel Nining? Why is the problem getting worse like this? Ugh, what should I do? I should talk to the others first, let those people know. I'm worried about Castel. I feel sorry for Castel, he doesn't want to go to school. He said because he's possessed by his friends. He said his mother keeps a tuyul, the child must be affected. That's bad for his mental state."
"Siapa sih yang nyebari gosip? Sin pelakunya, kok tahu aku orangnya? Aku remes-remes mulutnya. Itu kita juga gak tahu siapa yang mulai cerita ini, ya kan? He, kuaricari kan di depan, kanggil-panggil, gak ada yang nyut. Rupanya di sini aja. K, udah, eh Tati, ada apa kau nyari kami? Ha, aku dengar kabar katanya kan betulihara tuyul. Kau ak ada m-?"
/
"Who's spreading the gossip? Who's the perpetrator, how do you know it's me? I'll crush their mouth. We also don't know who started this story, right? Hey, I was searching in front, calling out, no one responds. Turns out just here. Okay, alright, eh Tati, why are you looking for us? Ha, I heard the news, they say you keep a tuyul. Do you have m-?"
"Aku bukanudu kan, cuman aku dengar-dengar dari orang, makanya aku tanya sama Ken. Aku pun enggak percaya. Sebenarnya bukan dia loh, Tati, pelakunya. Dia hanya cuman kena tuduh aja, ini karena kena fitnah aja. Makanya kayak gini."
/
"I'm not accusing, I just heard from people, that's why I asked Ken. I don't believe it either. Actually, it's not her, Tati, the perpetrator. She's just being accused, this is just slander. That's why it's like this."
"Oh, berarti memang lagi geger pula ya kan berita tuyul-tuyul. Eh, jadi teringat aku, kemarin kawan aku datang kemari, tuh duitnya hilang. Kalau kawanmu itu, dia enggak bawa duit itu, Tati. Yakinlah, tapi enggak tahu juga lah, ya kan. Memang kadang perempuan dua palale itu pun memang kadang banyak tingkah juga. Baik ini."
/
"Oh, so the tuyul news is really causing a stir, right? Eh, it reminds me, yesterday my friend came here, her money was lost. If your friend, she didn't bring that money, Tati. Be sure, but I don't know either, right? Indeed, sometimes those two-faced women do have a lot of antics too. Okay."
"Obatnya el sedih loh, Mak. Kalau mama sakit kayak gini."
/
"The medicine is really sad, Mom. If mom is sick like this."
"Udahlah, gak usah sedih-sedih, Nak. Gak apa-apa kok. Mama habis minum obat, sembuhnya. Ini obat yang di belakang itu."
/
"Alright, don't be sad, dear. It's okay. Mom just took medicine, she will recover. This is the medicine in the back."
[Applause]
"Datakang suara apa itu, ibu-ibu? Apa kita mau diusir?"
/
"What sound is that, mothers? Are we going to be expelled?"
"Udah-udah, tenang. Jaadapin k di sini aja, ya. Ada apa ya, Bu?"
/
"Alright, calm down. Just stand by here, okay. What's going on, ma'am?"
"Kenapa Ning, Balkan uang kami? Dasar kau maleng! Kau pencuri, kau Nining! Pencu kau! Mal, kau apa maksudnya, Bu? Uang apa? Ak gak ada, ambilang kelen. Gak ada!"
/
"Why Ning, you took our money? You're such a thief! You're a thief, Nining! A thief you are! What do you mean, ma'am? What money? I didn't take anything. There's nothing!"
"Bu, enggak usah pura-pura enggak tahu kau. Kau kan yang ngambil duit kami. Pulangkan uang kami, Nining! Tak usah kau bersusulam, Jana. Nining, kau kan yang miara tuyul di kampung ini. Karena uang kami di sini sering hilang, pasti kaulah pelakunya!"
/
"Ma'am, don't pretend you don't know. You're the one who took our money. Return our money, Nining! Don't make excuses, Jana. Nining, you're the one who keeps a tuyul in this village. Because our money often disappears here, you must be the perpetrator!"
"Enggak ada, aku kayak gitu, hati enggak ada. Aku enggak pernah ngambil uang kalian. Sumpah demi Allah, enggak ada aku ngambil uang kalian. Jangan kayak gitu!"
/
"I didn't do that, I swear I didn't. I never took your money. I swear by Allah, I didn't take your money. Don't be like that!"
"Wati, eh, woi! Kenapa, kok ngos-ngosan gitu loh sih kau itu? Loh, apa namanya, ibu-ibu ramei-rame loh di situ. Ramei-rame orang itu, kenapa rupanya ibu-ibu itu ramei-rame beli ikan paling.
/
"Wati, eh, hey! Why are you out of breath like that? Hey, what's going on, the mothers are gathering there. A large crowd of people, why are the mothers gathering to buy fish?"
Jangan cepat menuduh tanpa bukti, karena bisa jadi kita salah menghakimi.
Di tengah keributan, seorang ibu bernama Nining dituduh oleh warga sekitar sebagai pencuri. / In the midst of the commotion, a mother named Nining was accused by the surrounding residents of being a thief.
"Bu, kenapa Ning Balkan uang kami? Dasar kau maleng! Kau pencuri!" teriak salah satu warga. / "Ma'am, why did Ning take our money? You thief! You're a thief!" shouted one of the residents.
Mereka menuntut agar Nining mengembalikan uang yang hilang, dengan tuduhan bahwa Nining adalah pelakunya. / They demanded that Nining return the missing money, accusing her of being the perpetrator.
"Bu, enggak usah pura-pura enggak tahu. Kau kan yang ngambil duit kami. Pulangkan uang kami!" / "Ma'am, don't pretend you don't know. You're the one who took our money. Return our money!"
Nining, dengan penuh penyesalan, membela diri, "Enggak ada aku kayak gitu, hati enggak ada. Aku enggak pernah ngambil uang kalian. Sumpah demi Allah, enggak ada!" / Nining, with deep regret, defended herself, "I didn't do that, I swear. I never took your money. I swear by Allah, I didn't!"
Namun, warga tetap tidak percaya. / However, the residents still did not believe her.
"Wati, kenapa sih kau ngos-ngosan gitu? Loh, apa namanya ibu-ibu ramei-ramei di situ?" tanya seorang warga lain. / "Wati, why are you out of breath like that? What's the gathering of women over there?" asked another resident.
Mereka menjelaskan bahwa ibu-ibu tersebut berkumpul untuk membeli ikan dan membagi-bagikannya. / They explained that the women gathered to buy fish and share it.
Situasi semakin memanas ketika warga berencana untuk mengusir Nining dari rumahnya. / The situation heated up as the residents planned to evict Nining from her home.
"Iya, udahlah ya, kita ke sana yuk. Makin parah ini ceritanya," ajak salah satu warga. / "Yeah, let's just go there. This story is getting worse," urged one of the residents.
Mereka menuduh Nining mengamalkan pesugihan dan memelihara tuyul. / They accused Nining of practicing black magic for wealth and keeping supernatural creatures.
"Kami enggak nyangka, Ning tega kau sama kami kayak gini. Selain mulutmu racun, ternyata hidupmu juga racun!" seru seorang ibu. / "We never thought, Ning, you'd be so cruel to us like this. Not only is your mouth poisonous, but your life is also poisonous!" exclaimed a mother.
Nining terus berusaha membela diri, "Astagfirullahalazim, enggak usahlah kuning sumpah-sumpah. Kau ingat, jangan usir aku, Bu. Aku enggak salah!" / Nining continued to defend herself, "Astaghfirullah, don't make me swear. Remember, don't evict me, Ma'am. I'm not guilty!"
Namun, warga tetap bersikeras. / However, the residents remained adamant.
"kami memang enggak ada bukti, tapi kami yakin dia pelakunya!" / "We don't have evidence, but we're sure she's the culprit!"
Seorang warga lainnya mencoba menengahi, "Ibu-ibu, jangan main hakim sendiri kayak gini. Enggak boleh kayak gitu kan?" / Another resident tried to mediate, "Ladies, don't take the law into your own hands like this. You can't do that, right?"
Namun, suasana semakin ricuh. / However, the atmosphere became more chaotic.
"Bongkar aja rumahku, sudahlah! Enggak usah banyak bacot, kita usir aja sini, Nining!" teriak salah satu warga. / "Just demolish my house, enough already! Stop talking, let's just evict Nining!" shouted one of the residents.
Ketika keributan semakin besar, seorang ibu berusaha menenangkan situasi, "Diam! Enggak ada hak kalian untuk menghakimi orang lain. Apa buktinya dia yang melakukan itu? Yang perlu menghakimi dia itu saya, bukan kalian!" / As the commotion grew, a mother tried to calm the situation, "Quiet! You have no right to judge others. What's the evidence that she did it? I'm the one who should judge her, not you!"
Akhirnya, seorang warga yang merasa tidak nyaman dengan keributan itu berkata, "Ya udah semuanya bubar. Saya enggak suka ya warga saya ribut kayak gini." / Finally, a resident who felt uncomfortable with the commotion said, "Alright, everyone disperse. I don't like my residents being noisy like this."
Dengan pernyataan tersebut, warga mulai bubar dan kembali ke rumah masing-masing. / With that statement, the residents began to disperse and return to their respective homes.
"Ayo pulang aja, bubar, bubar, bubar!" teriak salah satu warga. / "Let's just go home, disperse, disperse, disperse!" shouted one of the residents.
Di tengah keributan yang tidak berujung, Nining merasa tertekan dan berharap situasi ini segera mereda. / Amid the endless commotion, Nining felt pressured and hoped the situation would soon calm down.
"Dasar warga-warga bodoh, sukanya bikin keributan!" seru salah satu warga yang masih merasa marah. / "Stupid residents, always causing trouble!" exclaimed one of the residents who was still angry.
Meskipun tidak ada bukti yang kuat, tuduhan terhadap Nining tetap menggantung di udara, meninggalkan ketegangan di antara warga. / Although there was no strong evidence, the accusations against Nining remained, leaving tension among the residents.