Ngajak Dinner || Kontrakan Rempong Episode 868

Hidup bukan hanya tentang kerja keras, tapi juga tentang menemukan kebahagiaan di tengah kesibukan.

Aku merasa bosan dengan pekerjaan seperti ini. Setiap hari, aku jualan, beresin rumah, dan ngurusin anak. Kapan aku bisa hidup tenang dan menikmati uang seperti Maya Estianti yang punya suami kaya? Tapi, memang Maya Estianti juga seorang wanita karir, sedangkan aku hanya jual burger. Bagaimana aku bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik?
/I feel bored with work like this. Every day, I sell, tidy up the house, and take care of the children. When can I live peacefully and enjoy money like Maya Estianti who has a rich husband? But, indeed Maya Estianti is also a career woman, while I only sell burgers. How can I get a better life?/

Mungkin, aku harus lebih cepat dalam menyelesaikan pekerjaan. Misalnya, kalau disuruh mamaku, aku harus cepat-cepat mengerjakan semua yang diminta. Bantu-bantu dulu dengan menyusun barang-barang yang ada di rumah. Belum lagi, aku harus memikirkan tentang kastel yang ingin dibeli untuk anakku. Semua tas di sekolah sudah ada gantungannya, dan aku bertanya-tanya berapa harga kastel itu.
/Maybe, I need to be faster in completing my work. For example, if my mom asks me, I have to quickly do everything she asks. Help out first by arranging things in the house. Not to mention, I have to think about the castle I want to buy for my child. All the bags at school already have hangers, and I wonder how much that castle costs./

Aku tidak tahu berapa harganya, tapi kata si Mutia, dia membelinya seharga 700.000. Gila, 700.000 untuk sebuah mainan! Aku merasa itu sangat mahal. Dengan uang sebanyak itu, kita sudah bisa makan sebulan. Rumah sewa saja sudah 300.000. Jadi, aku berpikir, kenapa harus menghabiskan uang untuk mainan yang tidak penting?
/I don't know how much it costs, but according to Mutia, she bought it for 700,000. Crazy, 700,000 for a toy! I feel that's very expensive. With that amount of money, we could eat for a month. The rent is already 300,000. So, I think, why spend money on unimportant toys?/

Aku lebih suka membeli makanan di pasar malam. Kalau tidak punya uang, ya tidak apa-apa. Tidak perlu merasa rendah diri. Lagipula, lebih baik berteman dengan orang yang pintar daripada dengan yang bodoh. 700.000 untuk mainan, lebih baik uang itu digunakan untuk pendidikan. Nanti, jika aku datang ke sekolah, aku bisa bilang ke guru, "Bu, anak saya didiskriminasi karena tidak punya kastel."
/I prefer buying food at the night market. If you don't have money, it's okay. No need to feel inferior. After all, it's better to be friends with smart people than with the foolish. 700,000 for a toy, it's better to use that money for education. Later, if I go to school, I can tell the teacher, "Ma'am, my child is discriminated against because they don't have a castle."/

Mama, aku merasa kamu tidak sayang sama anakmu. Kalau kamu sayang, pasti tidak akan membiarkan aku hidup dalam kondisi seperti ini. Sekarang, aku sudah bersihin ini semua, tapi masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
/Mom, I feel you don't love your child. If you love me, you wouldn't let me live in this condition. Now, I've cleaned all this, but there's still a lot of work to be done./

Mama, kalau bisa, belikan saja kastel yang ada di pasar malam. Atau, kalau misalnya mau bersihin kaca, pakai air sabun, jangan banyak tingkah. Pengeluaran sudah banyak, jadi lebih baik pakai sabun cuci piring yang ada di dapur. Selain bisa untuk bersihin kaca, itu juga bisa untuk bersihin mulut kita dari dosa-dosa.
/Mom, if possible, just buy the castle at the night market. Or, if you want to clean the glass, use soapy water, don't make a fuss. Expenses are already high, so it's better to use the dish soap in the kitchen. Besides, it can also clean our mouths from sins./

Kastel, telur kastel!
/ Castle, castle eggs! /

Asalamualaikum, Dik!
/ Peace be upon you, little sibling! /

Apa kabar, Kastel?
/ How are you, Castle? /

Kak, Bang!
/ Sis, Bro! /

Apa cari siapa, Bang? Mau ke mana?
/ Who are you looking for, Bro? Where are you going? /

Asalamualaikum.
/ Peace be upon you. /

Waalaikumsalam.
/ Peace be upon you too. /

Bagaimana, Bang? Kenapa datang ke sini? Apakah Abang ingin mencari Adik? Sekalian main-main, boleh kan? Tentu saja boleh! Setiap hari pun tidak apa-apa, namanya juga anak-anak. Tapi, jangan berdua-duaan ya, Bang.
/ How are you, Bro? Why come here? Are you looking for your little sibling? You can also play around, right? Of course, you can! Every day is okay, after all, they are kids. But, don't be alone together, Bro./

Tapi, kalau Abang sering ke sini, tidak ada yang marah. Takutnya nanti ada yang cemburu atau marah, kan tidak enak jadinya. Siapa pula yang marah? Mana ada yang marah? Aku hanya tinggal berdua dengan anakku.
/ But, if you often come here, no one will be angry. I'm afraid someone might get jealous or angry, which would be unpleasant. Who would be angry? No one is angry. I only live with my child./

Eh, Abang boleh nanya enggak? Kira-kira, kalau misalnya jualan seperti ini, Adik tutupnya jam berapa? Tentu saja, Bang. Kalau jualan ini cepat habis dan banyak yang beli, ya tutup lebih awal. Tapi, kalau belum habis, ya ditungguin sampai habis. Namanya juga cari rezeki sebagai seorang janda.
/ Eh, can I ask you something, Bro? Approximately, if selling like this, what time do you close, little sibling? Of course, Bro. If the goods sell out quickly and many buy it, we'll close early. But, if it's not sold out, we'll wait until it's sold out. It's called earning a living as a widow./

Eh, duduk, Bang!
/ Eh, sit down, Bro! /

Belajar itu tentang semangat, bukan sekadar hadiah.

Transcript

Sering-sering ke sini, eh gak ada yang marah. Takutnya nanti ada yang cemburu, ada yang marah. Abang dilabrak, kan gak enak jadinya. Siapa pula yang marah, Bang? Mana ada yang marah. Orang aku pun cuman tinggal berdua sama anakku kok, cuma berdua aja rupanya. Adik tinggal di sini ya sama anak-adik ya.
/Frequently come here, eh no one gets mad. I'm afraid someone might get jealous or angry. If you get confronted, it's unpleasant. Who would get mad, Bang? No one would get mad. It's just me living here with my child, only the two of us. You stay here with your child, alright?/

Eh, Abang boleh nanya enggak nih? Kira-kira kalau misalnya jualan kayak gini, adik tutupnya jam berapa? Tentu sih, Bang. Kalau misalnya kayak jualannya ini cepat habis, cepat laku, banyak dapat duitnya, ya tutup. Lawak, Bang, istirahat, capek kan? Tapi kalau misalnya belum habis, ya ditungguin sampai habislah, Bang. Namanya cari rezeki seorang janda, ya kan?
/Eh, can I ask you a question, Bang? If you're selling like this, what time do you usually close? Well, Bang, if the items sell out quickly and make a lot of money, then I close early. Rest, it's tiring, right? But if it's not sold out yet, I'll wait until it's gone, Bang. That's how a widow earns a living, right?/

Eh, duduk, Bang. Duduk, gak enak l berdiri-berdiri aja. Bang, duduk. Oh, iya. Abang mau minum apa, Bang? Minum kopi, minum teh, mau panas, mau dingin, mau susu? Enggak usah repot-repot, loh, Dek. Abang enggak lamanya di sini, air putih aja. Soalnya Abang lagi gak enak badan. Ini biasa kan, lagi batuk. Anak lajang kan jauh dari rumah, jauh dari orang tua, kayak gini lah, gak ada yang ngurus.
/Eh, sit down, Bang. Sit down, it's uncomfortable to just stand. Bang, have a seat. Oh, yes. What would you like to drink, Bang? Coffee, tea, hot, cold, milk? No need to bother, Dek. I won't be here long, just water. I'm not feeling well, just a cough. A bachelor lives far from home, far from parents, like this, no one to take care of us./

Oh, lagi enggak enak badan, Abang ya? Lagi batuk ya, Bang? Ih, memang cuaca lagi gak bagus akhir-akhir ini. Bang, jangan air putih lah ya, teh hangat buat ini ya. Teh hangat, tapi gak usah terlalu manis, karena kan udah ada awak yang manis. Ya udah, terserah apapun yang dibuat nanti, Abang minum. Ya udah, bentar ya, Bang, ya biar awak buatin ya.
/Oh, you're not feeling well, Bang? You have a cough, right? The weather's been bad lately. Bang, not just water, let me make you warm tea. Warm tea, but not too sweet because there's already someone sweet here. Alright, whatever you make, I'll drink. Alright, just a moment, Bang, I'll make it for you./

Mak, ini telurnya. Mak, eh kastel, kenalin ini dulu. Kenalin, namanya Om Pendy. Bang, inilah Bang Anak Awak, Bang Kastel. Inilah satu-satunya. Ah, gede kan? Salam-salam, Nak. Salam-salam. Bentar ya, Buatin teh dulu ya, Bang. Siapa namanya? Kastel, Om. Oh, Kastel namanya. Keren kali ya namanya. Kelas berapa? Kelas 3, Om. Awak sekolahnya di belakang ini.
/Mak, here's the egg. Mak, eh Kastel, introduce yourself first. This is Om Pendy. Bang, this is my child, Bang Kastel. The only one. Ah, he's big, right? Say hello, kid. Hello. Just a moment, I'll make the tea, Bang. What's your name? Kastel, Om. Oh, Kastel is the name. It's a cool name. What grade are you in? Grade 3, Om. My school is behind here./

Yang rajin-rajin lah sekolahnya ya. Kemarin waktu bagi rapot, dapat juara enggak? Juara, Om. Pas kelas satu, Kastel juaranya juara satu. Kelas dua, juaranya turun, Om. Juara tiga, tapi kelas tiga juara satu lagi, Om. Hebat ya, Kastel ya, sampai juara kayak gitu.
/Study hard, okay? When you got your report card, did you win any awards? Yes, Om. In first grade, I got first place. In second grade, I dropped to third place. But in third grade, I got first place again, Om. Amazing, Kastel, to get those awards./

Eh, kalau bisa itu belajarnya yang rajin, tiap hari terus. Juaranya itu dipertahanin buat bangga sama mama. Karena kemarin udah juara, ini Om kasih hadiah buat Kastel ya, buat jajan. Ih, banyak kali nih, Om. Ih, biasanya Kastel kalau dikasih mama jajan cuma Rp 1.000. Enggak apa-apalah, jajan Rp 1.000 harus disyukurin. Dulu waktu Om sekolah aja, jajan Om itu cuma gopek, loh. Yang penting Kastel rajin belajarnya. Apapun yang dikasih sama mama, uang jajannya berapa, disyukurin. Kalau bisa ditabung juga, ya.
/Eh, if possible, study diligently every day. Keep winning awards to make your mom proud. Since you won yesterday, Om has a gift for Kastel, for snacks. Wow, this is a lot, Om. Usually, mom only gives me Rp 1,000 for snacks. It's okay, even Rp 1,000 for snacks should be appreciated. When Om was in school, my snack money was only 50 cents. What's important is that Kastel studies diligently. Whatever your mom gives, however much the snack money is, appreciate it. If possible, save it too./

Bang, ini tehnya. Kok banyak kali duit kau dari siapa itu, Kel? Dikasih Om ini. Lama, ih. Bang, gak usah dikasih-kasih kayak gitu, loh. Bang, nanti boro sekali dia ini megang duit. Apa dibelinya bubu pula? Nanti dibelinya, gak apa-apa. LK Abang ngasih sama anak Adik ini, mang. Sengaja karena pintar juga dia, kan. Jadi Abang ngasihnya ya kayak nganggap dia sebagai hadiah waktu dia juara aja.
/Bang, here's the tea. Why do you have so much money, Kel? Given by Om. Oh, long time. Bang, no need to give like that. Bang, later he rarely holds money. What if he buys a toy? If he buys it, it's okay. LK Bang gave it to Adik's child on purpose because he's smart, right? So Bang gave it as a reward for his achievement./

Ih, pandai kali kau ngambil hati orang, kau ya. Bang, gak usah, loh. Bang, dia ini, kalupun misalnya juara-juara, gak pernah dikasih hadiah. Gitu, jadi dia belajarnya memang benar-benar mau belajar, bukan karena mengharapkan hadiah. Gitu, loh, Bang. Gak boleh sebenarnya kayak gitu, loh, Dek. Salah. Biar anak semakin semangat belajarnya, itu harus dikasih reward, ya. Itu berupa hadiah, walaupun hadiahnya itu kecil, biar buat dia semangat untuk belajar.
/Oh, you're good at winning people's hearts, aren't you? Bang, no need. Bang, even if he wins, he's never given a prize. So he studies because he really wants to learn, not because of expecting a reward. That's how it is, Bang. Actually, that's not right, Dek. It's wrong. To make a child more enthusiastic about learning, they should be given a reward, even if it's small, to encourage them to study more./

Gitu, Iya, betul itu, Om. Mama mana pernah ngasih Awak hadiah-hadiah kayak gitu. Pingsel Awak aja udah kecil segini, aja katanya enggak bisa diraut. Terus itu pakai Piso digini-ginikan, Awak nulis lempun gini-gini. Kamu enggak sopan kali kalau orang tua ngomong, disambut-sambut kayak gitu. Enggak boleh, pantang. Itu memang kebiasaan dia ini, Bang. Udah sana lah, Kastel, jajan. Habisin aja, enggak apa-apa itu duitnya. Ih, tumben, Mak. Biasanya Mama suruh simpan. Ya udahlah, Awak beli pensil lah, biar panjang segini.
/That's right, Om. Mom never gives me gifts like that. My pencil is already this small, and she said it can't be sharpened. So I use a knife like this, and I write like this. It's not polite to respond like that when an elder is speaking. You shouldn't do that. It's a habit of his, Bang. Go on, Kastel, buy snacks. Spend it all, it's okay. Oh, that's rare, Mak. Usually, Mom tells me to save it. Alright, I'll buy a pencil to make it this long./

Rewarding kids, even with small gifts, can ignite their passion for learning.

Sure, let's translate the given transcript into English.


Salah it is necessary to give children a reward to make them more enthusiastic about learning. It can be a gift, even if it's a small one, to motivate them to study. Yes, that's right, Uncle. Mom never gave me gifts like that. Even my pencil is so short, and she said it can't be sharpened. Then I have to use a knife to do this, and when I write, it goes like this. It's disrespectful to talk back to your parents like that, you shouldn't. That's really his habit.

Biar anak semakin semangat belajarnya, itu harus dikasih reward ya. / To make children more enthusiastic about learning, they should be given a reward.


Here, Bro, go buy some snacks. Just finish it, it's okay to use the money. Wow, Mom, usually you tell me to save it. Okay, I'll buy a pencil to make it this long along with a sharpener. Alright, Mom, I'm going to buy snacks now, don't be too long coming home. My child is like that, Bro. Not in his nature. If you're leaving, he's like that, reluctant. Adjust, enjoy it, finish your tea, Bro, to make you feel better. Yeah, yeah, yeah, usually children are like that.

Ini, Bang, udah sana lah kestel jajan. / Here, Bro, go buy some snacks.


But honestly, I really admire you, Sis, for how you educate your child. You are simply amazing. Yes, Bro, what else can I say. I have been taking care of him alone, Bro, since he was 6 months old, Bro. I take care of him myself, Bro, so I have to be strict. I become a mom and a dad, right, taking care of him. If I'm not firm, then what, he won't be disciplined. But God willing, Bro, I always pray. Hopefully, he will grow up to be successful. He consistently ranks high, Bro. That's why I really admire you. I see you as an extraordinary woman.

Tapi jujur, Abang tuh salut kali loh, Dek, nengok cara adik mendidik anak. / But honestly, I really admire you, Sis, for how you educate your child.


That's how it is, Bro, a woman must be smart, right. Bro, earlier you said you wanted to play when you came here. Are you just here to play? Are you planning to look at a party tent location here, like last time, how did you say it? Yes, Sis, I'm afraid you'll get mad if I say something. What is it, Bro? Oh, it's nothing, just say it. Don't keep people guessing, is there something going on. I really want to invite you.

Ya gitulah, Bang, ya kan, namanya perempuan harus pandil-pandil lah, ya kan. / That's how it is, Bro, a woman must be smart, right.


Dina, there's nothing, Bro. Why don't you agree? Not my feet, Bro. Step, yes, Bro. Uh, what's wrong, Bro. How is it, Bro? Uh, I'm selling, Bro. This way, there's no income for the day, right? Oh, I see, Sis. Well, it's okay. If you can't, it's okay. Sorry to bother you.

Dina, ad ada, ad, Bang. / Dina, there's nothing, Bro.


Hey, Bro, who are you texting? What time is it, Bro? What time should I be picked up? Yes, I can, Bro. Alright, later tonight, I'll pick you up and bring the castle with us. Yes, let's have dinner out. Yes, Bro. Okay, let's bring the castle, Bro. Otherwise, people might think we're flirting. There's a castle, right, so there's no gossip, right? Yes, yes, Sis. Alright, I'll come back tonight. I'm going to prepare. See you tonight, okay.

Eh, Bang, Bang SMS siapa ini? / Hey, Bro, who are you texting?


Asalamualaikum. Waalaikumsalam, Bro. Be careful about getting invited to dinner. Am I going to get proposed to tonight? I can't handle this. Is this the answer to all my prayers? Finally, I'm not alone anymore. Where's my dress? It's so hot today.

Asalamualaikum. / Asalamualaikum.


Hey, Bor, this is my rent money. Don't keep asking for it. I'm paying it. You rarely pay on time. I'm in need of money for cough medicine. It's really painful. Wear a mask, Bor, don't spread it. You're odd, late payments or on-time payments, both are issues with you. What's right with you? It's strange. Usually, you guys hide when asked for money, running here and there. But this time, it's cool. You're fast, how come, B. Everyone's luck is different.

Eh, Bor, ini l uang kontrakanku. / Hey, Bor, this is my rent money.


Rezeki itu datangnya tak terduga, kadang ada, kadang tidak, yang penting tetap semangat menjalani hari.

Ini panas sekali ya. / It's very hot, isn't it.

Eh Bor, ini l uang kontrakanku. / Hey Bor, this is my rent money.

Nah, jangan kau tagi-tagi lagi ah, aku bayar ini kok. / So, don't keep asking for it, I am paying it.

Tumpen kau membayar, gak ini gak telat-telat. / It's unusual for you to pay, it's never late.

Pas pula, aku ini lagi perlu duit untuk berobat batuk aku. / Just in time, I need money for my cough medicine.

Sakengoru Daru sakit kali, ih pakai masker lah Bor, jangan nularin gitu. / Sakengoru Daru is very sick, please wear a mask Bor, don't spread it like that.

Lagian pun, kau aneh. / Moreover, you're weird.

Terlambat awak bayar, salah tepat waktu, salah entah mana yang betul samamu. / If we're late, it's wrong, if on time, it's still wrong, don't know what's right with you.

Ya, agak aneh aja. / Yeah, it's kind of weird.

L biasanya kalian kalau diagi suka lari sembunyi, entah ke mana-mana, yang inilah yang itulah, banyak kali tetek benginnya. / Usually, you guys like to run and hide when collected, anywhere, here and there, so many excuses.

Apalagi Si saya itu, tapi ini tuh main keren kok. / Especially me, but this time it's really cool.

Keren maksudnya, kau kok cepat ya, kayak mana. / Cool in the sense, you're quick, how come.

Lo, B rezeki orang kan beda-beda. / Hey, B, everyone's fortune is different.

Kadang bulan ini ada, kadang enggak ada. / Sometimes it's there this month, sometimes it's not.

Kami pun kok ada duit kami, pasti kami bayarnya tepat waktu, Bor. / When we have money, we definitely pay on time, Bor.

Kalau enggak, barulah kami sembunyi-sembunyi. / If we don't, then we hide.

Iya sih memang, tapi aku juga kayak gitu juga kok. / Yeah, indeed, but I'm like that too.

Ngutup kontrakan kayak Kelen lah, kadang dapat dari kalian, kadang enggak di tempat-tempat lain. / Handling rent like you guys, sometimes I get from you, sometimes from other places.

Berarti rezekiku hari-hari beda juga ya kan. / It means my fortune varies day by day too, right.

Nah, itu kau tahu memang kayak gitu loh. / Yeah, you know it's like that.

Boh, rezeki kan enggak tahu kita kapan datangnya. / Oh, we never know when fortune comes.

Iya, ya kan? / Yeah, right?

Enggak ada obat pmu set di belakang aja, Ken. / There isn't a medicine set at the back, Ken.

Enggak ada obat pileknya, Bor. / There's no cold medicine, Bor.

Memang di siniya kami nongkrong, kau pun pilek juga, sum. / We hang out here, you also have a cold, right?

Iya Kak, batuk aku pilek. / Yes, brother, my cough and cold.

Aku ini suaraku aja bindel, kayaknya kecapean. / My voice is hoarse, probably from exhaustion.

Aku kan panas-panas kayak gini, ngider. / I'm moving around in this heat.

Eh, kok ngider? / Hey, why moving around?

Siapa nagi-nagi gitu sama aku? / Who's demanding things from me?

Juga pilek ini gara-gara Kameramen ini lah, membawa virus dia. / This cold is because of the cameraman, bringing a virus.

Ini Dar dari kemarin itu udah pilek, dia jadinya kita serentak kayak gini. / Dar has had a cold since yesterday, now we're all like this.

Jadi, kayak mana kutipanmu? / So, how's your quote?

Hah, ada kau dapat? / Huh, did you get something?

Iya, kayak mana ya Kak, kadang ada kadang enggak. / Yes, like sometimes there's something, sometimes not.

Kayak kau, kayak nagi kontrak gitu kan. / Like you, like collecting rent, right.

Gak tiap hari ada kok. / It's not there every day.

Kalau nagi, pulang aja. / If you're collecting, just go home.

L kalau gak semangat syuting kayak gini, gara-gara pil. / If not excited about filming, it's because of the cold.

Kang suara bindeng tetap harusting, namanya apa, namanya duit gitulah. / If the voice is hoarse, still must do it, whatever it's called, it's all about money.

Semangat kalian pun kalau ngutip gak ada dapat duitnya, tetap semangat. / Your enthusiasm even if picking up doesn't earn money, keep the spirit.

Semangat kita kok. / Our spirit, indeed.

Eh, w si, is mana? / Hey, where are they?

Ada saya ke sini, gak ada. / I came here, there's no one.

Ning, kau kenapa nyariin dia? / Ning, why are you looking for him?

Kok tergesa-gesa? / Why are you in such a hurry?

Apa lu cuma mau nyariin dia aja? / Do you just want to find him?

Jam berapa ya dia pulang? / What time does he come home?

Kenapa Kak nyariin? / Why are you looking, brother?

Kak, saya tiba-tiba kau kek sikit suaramu. / Brother, suddenly you're like lowering your voice.

Kau bilang tadi semangat, Kenapa kau nyariin kaki saya tiba-tiba mau ngapain? / You said earlier to be energetic, why are you suddenly looking for my feet, what do you want to do?

Entah, ini tumbean kali kau mencari. / I don't know, it's unusual for you to be looking.

Ini saya mau minta kawanin ke belakang, kau. / I want to ask you to accompany me to the back.

Ayo sama aku. / Come with me.

Kalau enggak, kau minta kawanin, enggak ada loh. / If not, you ask to be accompanied, there isn't, you know.

Aku nyariin, saya mau nyari apa, nyari nyari baju. / I'm looking, I want to find something, finding clothes.

Kok tumben kau nyari baju? / Why are you suddenly looking for clothes?

Kan jadwal wirid belum sih? / Isn't the prayer schedule not yet?

Ning, masih lama. / Ning, it's still a long time away.

Undangan pun enggak ada. / There's no invitation either.

Undangan tempat siapa? / Invitation for whom?

Aku gak ada dapat undangan. / I didn't get an invitation.

Eh, Ma, banyak kali jajanm. / Hey, Ma, you've had so many snacks.

Gini aja, L. / Just like this, L.

Mak awak jajen sama beli pulpen sama beli pengel tadi. / You buy snacks, pens, and other things.

L ini Mak simpan duit dari om-om tadi. / This is money saved from uncles earlier.

Oh, Om, siapa? / Oh, uncle, who?

Siapa yang ngasih duit? / Who gave the money?

Hah? Eh, kau gak yang aneh-aneh, Ning. / What? Hey, don't be weird, Ning.

Om Pendy, l wa yang pakai topi itu. / Uncle Pendy, the one wearing a hat.

L, w Om Pendyast, siapa pendy itu? / L, who is this Pendy?

Kok banyak kali sampai ngasih duit? / Why give so much money?

Dia enggak ada, l k saudaraku orang Batang Kuis. / He's not here, he's a relative from Batang Kuis.

Kok eh eh eh, eh saudara enggak? / Oh, a relative isn't he?

Eh, eh bukan saudar. / Oh, not a relative.

L itu cemcemannya dia yang tukang tenda itu, yang waktu aku enggak jadi kemarin. / He's her sweetheart, the tent maker, when I didn't go yesterday.

Iya Wak, betul awak pulang ya. / Yes, Wak, you're right to go home.

Mak, e yang mana sih? / Mak, which one is it?

Pantasl kau nyari baju ya, Ning. / No wonder you're looking for clothes, Ning.

Ya, mau ke mana kalian rupanya? / So, where are you guys going?

Iya Kak, nih. / Yes, brother, here.

Kau mau ke mana? / Where are you going?

Kau pasti mau jalan kan? / You must be going out, right?

I awas, k kamu diajak jalan ya. / Hey, you were invited to go out, right?

Malu-malu. / So shy.

Iya, mau ke mana? / Yeah, where are you going?

Kening mau ngedad? / Do you want to go somewhere?

Ya, gak ada loh Kak, mana ada mau ke mana-mana. / No, there's no where to go, brother.

Mau diajak makan k, k itu malu-malu. / Want to be invited to eat, but shy.

Kau bukan. / You're not.

Pantaslah kau pakai baju bunga-bunga. / No wonder you're wearing floral clothes.

Kau, bunga apa ini? / You, what flower is this?

Bunga ini Abadi, heboh kali. / This flower is Eternal, so lively.

Ken, mana ada aku, aku cuma mau pergi makan malam. / Ken, there's no such thing, I just want to go to dinner.

Din, tolong diajak makan, toong eh diajak makan. / Din, please invite to eat, please invite to eat.

B, pantas ya Ning, pandai pula dia nyari hati k. / B, no wonder Ning, she's good at finding affection.

Ya, pakai anakmu duluan diperalat. / Yes, using your child as a tool first.

Dia enggak loh, kamaku bukan diperalat. / No, she's not, she's not being used.

L namanya, dia memang mau berbuat baik sama anakku kan. / L, her name, she wants to do good things for my child, right?

Ya, anakku kan anaknya juga. / Yes, my child is her child too.

Ayah Pendy jya, eh ketawa Ken. / Father Pendy, eh, laugh Ken.

L sampai kedengaran di sana, ada apa sih? / L, it's heard over there, what's going on?

Bahas apa kok seru kali? / Why the lively discussion?

Inilah dia, dia gak jalan makan malam sama Bang Pendy jinya. / Here it is, she's not going to dinner with Brother Pendy.

Ih, gercep spendi ya. / Wow, so responsive, spending, huh?

Ya ampun, nih. / Oh my, here it is.

Gak nyangka aku jadian kau. / I didn't expect you'd date.

Kau tahu juga ceritanya, kenapa enggak ngomong sama aku sih? / You know the story, why didn't you tell me?

Is, lupa. / Oh, forgot.

Aku kira ku udah tahu loh. / I thought you already knew.

Kau pilih juga ya. / You also choose, huh.

Iya, sanalah kau sama orang ini. / Yes, you go with this person.

Ah, bertiga eh sanalah kau. / Ah, the three of you, you go there.

Kau kan pasien-pasien terakhir sana, jangan di sini. / You're the last patients there, don't be here.

Udah, udah, udah. / Okay, okay, okay.

Eh, pelan-pelan. / Hey, slowly.

Ini si ini, ini ing katanya mau cari baju. / This one, she said she wanted to find clothes.

Samamu kita kok sempit-sempitan di sini. / We are cramped here.

Aman. / Safe.

Astagfirullahal, ini banyak aku baju-bajunya. / Astagfirullah, I have a lot of clothes.

Tapi baju-bajunya enggak istimewa. / But the clothes aren't special.

Pesan Dulah, kalau enggak bisa pesan berapa hari sampai. / Order Dulah, if not, how many days to arrive.

Iya, yang cantiklah kasih, biar agak-agak meronas ini nanti pas ngedetilah. / Yes, give something nice, to look somewhat impressive later when dating.

Kenapa, kenapa aku antat? / Why, why should I deliver?

Iya loh, mak e. / Yes, indeed, mom.

Mama ini kalau nyuruhi besi seteling dibelikan apaa? / If mom wants to buy anything, what should be bought?

Mak, semprot-semprotannya itu. / Mom, the sprays.

Ma, semprot-semprot airnya itu biar enak. / Mom, spray the water to make it nice.

Ini kau isi air, kau semprotot kayak gitu dikos. / You fill this with water, spray it that way at the dorm.

Pulang dek, dikos. / Go home, dear, to the dorm.

Kenapa kok tiba-tibanya k? / Why so sudden, k?

Saya mau ngapain, bilang semangat gua sikit. / What am I going to do, tell me to be a little spirited.

Suaramu langsung pak. / Your voice immediately, sir.

ย